Torque converter matiknya bisa mengalami kerusakan.
Konverter ini ibarat kopling pada transmisi manual, namun bekerjanya secara hidrolik.
Ia yang bertugas memindahkan tenaga mesin ke transmisi, lalu diteruskan ke roda.
Komponen ini yang menghubungkan putaran mesin ke transmisi matic-nya.
Di dalamnya berisi semacam susunan kopling, turbin, serta terisi minyak transmisi atau yang biasa disebut Automatic Transmission Fluid (ATF).
Jadi bisa dibayangkan bila konverter ini terpelintir dengan kecang secara tiba-tiba, tentunya komponen di dalamnya akan berisiko rusak.
Sekadar gambaran, tim redaksi menguji Suzuki Ertiga Dreza GS AT berlari pada kecepatan 100 km/jam (putaran mesin di 2.500 rpm).
Kemudian gas dilepas, dan posisi transmisi yang tadinya di over drive (gigi 4), kami matikan over drive-nya (turun gigi 3).
Rpm mesin langsung melonjak ke angka hampir 4.000-an rpm. Suara mesin juga seperti "teriak".
Bagimana jika saat itu transmisinya langsung dipindah ke gigi 2 atau L?
bisa “ambyar’ tuh pasti konverter matiknya gaes.
Baca Juga: Dompet Bisa Kurus, Mobil Sering Kena Lubang Bikin 2 Komponen Ini Cepat Rusak
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR