Dampaknya adalah laju mobil bisa lebih mudah pada kecepatan tertentu dengan sedikitnya energi listrik yang dikeluarkan.
Singkatnya, konsumsi baterai bisa lebih efisien karena mobil listrik yang aerodinamis.
"Kapasitas baterai mobil listrik mendapatkan range yang lebih jauh," ujar Bonar.
Aerodinamika jadi langkah antisipasi masalah mobil listrik yang sampai saat ini masih dikembangkan.
Yaitu waktu charging dan ketersediaan fasilitas alat charger mobil listrik, terutama di Indonesia.
"Jarak tempuh bisa lebih jauh karena aerodinamika yang baik, persoalan charging bukan menjadi masalah utama yang dipikirkan," tutup Bonar.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum, Beginilah Cara Kerja Regenerative Braking Mobil Listrik
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR