"Kesalahanku, aku sudah meminta maaf kepada semua orang di tim karena mereka selalu melakukan pekerjaan sempurna, tapi jujur aku yang salah," tegas sang juara bertahan.
Lebih lanjut permasalahan malafungsi ride height device yang menimpa beberapa pembalap, juga dialami oleh Bagnaia.
"Start bagus tapi ride height device tidak bisa nonaktif sehingga aku masuk tikungan 1 dan 2 dengan motor yang ceper, aku kehilangan posisi dan turun keempat," ungkapnya.
Bagnaia cukup kecewa dengan kesalahannya, namun ia sebenarnya tak terlalu pusing lantaran sepanjang akhir pekan penampilannya sebenarnya terlihat menjanjikan.
Ia juga puas dengan ban baru yang dibawa Michelin yang tidak mudah aus sehingga kecepatan pembalap bisa bertahan hingga akhir.
Namun di sisi lain masih sedikit kurang maksimal karena risiko crash menjadi lebih besar karena daya cengkeram-nya masih belum sebagus versi sebelumnya.
"Jika kia lihat, ban barunya fantastis, tapi membuat kami bisa crash lebih sering, karena ban belakang menekan ban depan. Ada tiga pembalap terdepan finis unggul delapan detik dari pembalap keempat," kata Bagnaia.
"Jadi di momen ini kecepatan pembalap itu sangat luar biasa. Kupikir kami tak pernah melihat seperti ini, aku suka tapi risiko crash-nya selalu ada di sana," jelasnya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | The-race.com |
KOMENTAR