GridOto.com - Sistem pendingin mobil dengan cairan atau kita kenal dengan istilah radiator memerlukan juga perawatan.
Salah satunya dengan mengecek dan mengganti air radiator atau coolant.
Coolant inilah yang akan mentransfer panas mesin dari water jacket di blok menuju radiator.
Banyak disarankan oleh mekanik jangan pernah mengganti coolant ini dengan air biasa.
"Betul, jangan sekali-kali gantikan coolant dengan air biasa, menambahkannya pun sebaiknya jangan," ucap Eriyanto pemilik bengkel Expo Motor 99 di Ruko Mitra Bekasi.
Baca Juga: Air Radiator Mobil Sering Habis, Cek Rembes di Bagian Ini Dulu
"Air biasa ini bisa menimbulkan karat nantinya karena memang tidak dilengkapi dengan anti karat seperti di coolant atau air radiator," terangnya.
Anti karat inilah yang berperan mencegah bagian seperti water jacket, water pump sampai radiator berkarat.
Sementara jika air biasa yang digunakan maka dengan cepat karat akan muncul.
Karat ini jika dibiarkan akan menyumbat aliran air yang bersirkulasi di sistem pendingin.
Selain itu juga, titik didih air biasa ini hanya di 100 derajat celsius, berbeda dengan coolant yang bisa lebih dari 120 derajat celcius.
Baca Juga: Tanda Kalau Air Radiator Mobil Nyebrang Bisa Dilihat Dari Sini
"Jika titik didih air biasa hanya 100 derajat celcius dikhawatirkan akan menguap saat mesin panas, jadi sangat tidak disarankan coolant ini diganti air biasa," terang Eri.
Saat ini coolant sudah sangat banyak dijual dengan beragam merek, warna dan kandungan kok.
"Kalau warna sama saja, itu hanya penanda kalau ada kebocoran kok," tegasnya.
Alasan itulah mengapa air biasa tidak disarankan untuk radiator.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR