Yamaha pun mencoba konsep forward crankshaft ala Honda NSR500, dengan tes di Sirkuit Brno, Ceko.
"Kami sudah kehilangan terlalu banyak musim (saat itu,-red), jadi kami harus lakukan sesuatu," kata Kepala Proyek Motor Yamaha kala itu, Masahiko Nakajima, beberapa tahun silam, dilansir GridOto.com dari Tuttomotoriweb.
"Tes itu mengajari kita banyak sekali hal," jelas pria asal Jepang tersebut.
Sayangnya meski banyak hal yang akhirnya dipahami insinyur Yamaha, proyek rahasia tersebut tidak dilanjutkan karena beberapa hal.
"Di sana ada beberapa aspek positif dan aspek negatif, tapi kami memutuskan bahwa akan bagus untuk lanjutkan proyek dimana kami lebih berpengalaman dari hal itu," lanjut Nakajima.
"Motor itu tidak berkembang banyak untuk temukan solusi baru," jelasnya.
Selain memiliki aspek negatif yang kurang bisa dimaksimalkan, proyek tersebut tidak dilanjutkan karena kala itu juga sudah mendekati akhir era 2-tak.
Yamaha memang tak bisa mengalahkan Honda pada akhir era 2-tak, namun berhasil mengubah situasi saat berhasil merekrut Valentino Rossi pada awal-awal era 4-tak.
YZR-M1 yang awalnya kalah jauh dari Honda RC211V, menjadi salah satu motor kompetitif saat dikendarai oleh Valentino Rossi.
Konsep crossplane crankshaft yang dibawa Masao Furusawa menjadi salah satu kunci kesuksesan Yamaha, yang hingga dua dekade setelahnya dikenal sebagai motor yang mudah dikendarai dan kompetitif.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tuttomotoriweb.com,tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR