GridOto.com - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, mengeluhkan padatnya kalender MotoGP 2024 hingga menyebut nama MotoGP Indonesia.
Salah satu yang dikeluhkannya adalah soal batalnya MotoGP Kazakhstan 2024, yang awalnya sempat batal kemudian diberi kesempatan kedua dengan diplot menggantikan India.
Batalnya Kazakhstan untuk kedua kalinya membuat Dorna Sports memaksakan solusi lain, yakni dengan mengumumkan balapan kedua di Sirkuit Misano.
Jadi alasan utama Dorna memaksakan Misano adalah mereka terikat kontrak untuk tetap menggelar 20 seri sepanjang 2024.
"Aku harus bilang kami kesulitan dengan kalender. Aku membayangkan Dorna memiliki kesepakatan sponsorship untuk menggelar minimal 20 balapan dan harus ada 20," kata Rivola, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
Rivola tak masalah ada dua balapan di Misano, karena secara biaya dan tenaga memang jauh lebih hemat untuknya.
Namun ia sendiri tak yakin apakah hadirnya balapan kedua di Misano adalah solusi tepat, apalagi juga bertabrakan dengan WorldSBK.
Jumlah penonton akan terbagi dan meski orang-orang masih lebih suka MotoGP, itu tetap merugikan untuk dua ajang tersebut.
"Kami tak kesal karena ada dua balapan di Misano secara beruntun, namun aku tak yakin ada orang yang mau kembali (untuk menonton dua kali)," jelasnya.
Baca Juga: Matikan Pasar WorldSBK, Balapan Kedua di Misano Banjir Kritikan
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR