GridOto.com - Buat yang belum tahu, julukan solar busuk ramai jadi perbincangan akhir-akhir ini.
Hal tersebut terkait dengan adanya pembatasan BBM subsidi oleh pemerintah tak lama lagi.
Nah, menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Motor Bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), solar busuk adalah bahan bakar diesel dengan kualitas rendah.
"Parameter partikel sulfur tinggi bisa mencapai 500 ppm (part per million) lebih," terusnya.
Disebut kualitas rendah, Yus menilai kandungan partikel tinggi menghasilkan emisi tinggi dari pekatnya asap knalpot yang dihasilkan.
Oleh karena itu, ini alasan mobil diesel modern tak disarankan pakai BBM kualitas rendah atau solar busuk.
Mobil diesel masa kini mesinnya sudah memakai sistem common-rail.
Seperti Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Chevrolet Trailblazer dan sebagainya.
Kalau kalian paksa pakai solar busuk bahaya ini bisa mengintai dan merusak beberapa komponen.
Yang masih ringan yakni filter bahan bakar diesel akan lebih cepat kotor dan perlu lebih sering diganti.
Seperti pernah disampaikan oleh Gridoto, kualitas yang kurang baik akan membuat filter solar lebih sering menyaring sulfur dan kandungan air yang terdapat di dalam bahan bakar diesel.
Bila tidak diganti kondisi ini menimbulkan asap hitam dari knalpot yang umumnya terjadi di mobil diesel.
Banyaknya kandungan sulfur dalam bahan bakar ikut masuk ke dalam ruang pembakaran yang menyebabkan kerak serta asap hitam.
Untuk mobil diesel modern yang sudah menggunakan common-rail, berisiko mobil brebet.
Yang paling parahnya nih ya gaes, injector rawan mampet, sebab common-rail cenderung lebih sensitif terhadap kualitas bahan bakar diesel.
Kalau mampet pembakaran tidak sempurna dan akan muncul gejala brebet atau knocking.
Bahkan risiko terparahnya, jika dibiarkan terus menerus komponen fuel injector pump yang menyuplai bahan bakar ke injector bisa jebol.
Kalau sudah jebol, bukan tidak mungkin mobil harus opname di bengkel untuk penanganan serius.
Baca Juga: Harus Tahu, Mesin Diesel Yang Keseringan di Purging Bisa Jadi Begini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR