Penyebab kelelahan ini bisa karena faktor kurang tidur, entah itu karena susah tidur, atau akumulasi dari tidur yang kurang selama beberapa hari.
Bisa juga karena faktor pekerjaan, dimana kita bekerja dalam waktu yang lama, sehingga tidak ada waktu pengganti untuk beristirahat dari pekerjaan.
Yang terakhir adalah faktor kesehatan, apakah kita kurang sehat ketika berkendara atau sedang mengkonsumsi obat–obatan dari dokter.
Celakanya, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengalami kelelahan.
Hanya karena belum mengantuk atau sudah tidak merasakan kantuk lagi, dipikirnya masih dapat mengemudi.
Sejatinya tidaklah sulit untuk mengetahui apakah Anda sudah memasuki fase fatigue.
“Dimulai dari reaksi yang lamban, lalu menurunnya kemampuan konsentrasi, serta ketidakmampuan untuk menganalisa dan mengambil keputusan saat mengemudi,” bilang Wahono, Service Manager Auto2000 Jati Asih, Bekasi.
Kondisi-kondisi tersebut kata Wahono biasanya akan terjadi sebelum pengemudi atau driver mulai merasakan kantuk, yang membuat mata berat untuk dibuka.
Hilangnya konsentrasi akibat fatigue ini bisa membuat penguasaan kendali terhadap kendaraan jadi menurun drastic, sehingga dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Lebih parah lagi ketika sudah masuk ke fase mengantuk dan mengalami micro-sleep.
Coba bayangkan bila itu terjadi ketika mobil di kecepatan 100 km/jam.
Jadi, sebelum melakukan perjalanan jauh, sebaiknya istirahat yang cukup dan jaga stamina serta mental, agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Baca Juga: Polisi Jawab Jujur, BPJS Kesehatan Jadi Syarat Urus SIM Berkaitan Sama Kecelakaan Tunggal
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR