Pertamina memiliki logo pertamanya ketika masih bernama PN Permina pada 1961 silam.
Perusahaan energi milik negara ini diketahui menggunakan lambang kuda laut merah kembar dengan bintang di bagian tengah dan tulisan 'Permina'.
Pada tahun yang sama PN Pertamin juga memunculkan logo perusahaannya, yakni bintang api berwarna merah di dalam lingkaran berwarna putih.
Lalu di 1968, PN Permina dan PN Pertamin bergabung dan munculah PN Pertamina dengan logo yang baru.
Logo kedua Pertamina diketahui menggunakan lambang yang sama seperti saat masih jadi PN Permina, yakni kuda laut kembar berwarna merah dengan bintang di tengahnya.
Namun ada sedikit perubahan pada penulisan nama perusahaan di logo, yang sebelumnya 'Permina' diganti menjadi 'Pertamina'.
Kemudian ada tambahan bingkai berbentuk simetris empat lengkung dengan latar berwarna biru.
Lambang kuda laut merah kembar ini terus dipakai Pertamina kurang lebih selama 37 tahun sebelum digantikan dengan logo baru pada 2005 yang kita kenal hingga sekarang.
Baca Juga: Harga Semua Merek BBM Awal Juli 2024, Baik Pelat Merah Maupun Swasta Bikin Senyum
Untuk logo ketiga ini mengambil wujud tiga jajar genjang berwarna merah hijau dan biru yang membentuk anak panah sekaligus menyisyaratkan huruf 'P', yakni huruf pertama dari Pertamina.
Melansir Pertamina.com, tiga elemen berwarna melambangkan pulau-pulau dengan berbagai skala yang merupakan bentuk negara Indonesia.
Kemudian warna dalam logo P tersebut juga memiliki artian tersendiri.
Warna biru menggambarkan andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
Lalu warna hijau memiliki arti sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
Sedangkan warna merah memiliki arti keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.
Tak hanya warna, bentuknya pun memiliki arti tersendiri. Bentuknya yang menyerupai anak panah menggambarkan aspirasi organisasi Pertamina untuk senantiasa bergerak ke depan, maju dan progresif.
Baca Juga: Harga Semua Merek BBM Awal Juli 2024, Baik Pelat Merah Maupun Swasta Bikin Senyum
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR