Desainnya pun cukup sederhana dengan pakai lampu bulat, tangki yang juga membulat, serta pakai sokbreker ganda di belakang.
Mesinnya pun tak macam-macam karena cuma mesin SOHC 2-katup dengan transmisi manual 5-percepatan, dan berpendingin udara.
Kapasitasnya juga kecil karena cuma 125 cc, sehingga tenaganya pun tak besar-besar amat yakni hanya di kisaran 11,4 dk dengan torsi 9,4 Nm.
Makanya keberadaannya saat itu juga lumayan sering 'dibanding-bandingke' dengan motor sport lain kala itu seperti Honda Mega Pro atau Tiger yang secara tenaga lebih nendang karena mesinnya yang juga lebih besar kapasitasnya.
Meski begitu, faktanya ia cukup ramai peminatnya karena posisinya sebagai motor low entry bikin harganya juga lebih murah.
Tahun 2006 akhirnya SIS menambahkan kick starter pada Thunder-nya.
Selain itu gas buangnya juga lebih bersih karena sudah meyesuaikan standar Euro II berkat disematkannya teknologi PAIR (Pulse Secondary Air Injestion System).
Bentuk panel instrumennya juga jadi lebih modern, diiringi ubahan bentuk pada saklar-saklar di konsol setang.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR