"Aku hampir bergabung dengan Yamaha pada 2017, ketika kau pergi dari Yamaha ke Ducati. Aku selalu ingin mengendarai motormu karena kualitasnya," ungkap Pedrosa.
Pedrosa pun mengungkap beberapa fakta mengenai hubungannya dengan mentornya, Alberto Puig, yang dalam beberapa tahun silam mendepaknya sendiri dari Honda.
"Hubungan itu terus berkembang, aku juga harus tumbuh sendiri. Ia mengajariku banyak hal, tapi aku harus mengikuti jalan lain," sambung Pedrosa.
Dua legenda tersebut juga sepakat bahwa mereka berdua bisa mengalahkan pembalap generasi sekarang.
Menurut Lorenzo ia memang harus bersikap demikian karena itu adalah mental juara, seperti yang juga menjadi mindset atlet-atlet terkemuka lainnya.
"Aku selalu menyelimuti rasa maluku dengan arogansi. Aku mengagumi orang-orang seperti Muhammad Ali, Eric Cantona, Jose Mourinho, Cristiano Ronaldo," sahut Lorenzo.
Video tersebut ditutup dengan foto tinju antara Lorenzo dan Pedrosa, dengan pesan 'bersambung' yang menjadi tanda akan ada video part part berikutnya.
Entah apa yang akan terjadi pada episode berikutnya, mungkin saja nanti terungkap keduanya memang beneran melakukan tinju secara tertutup.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR