Kesan kekar datang desain tangki berkpasitas 14 liternya yang cukup besar tapi punya banyak lekuk tegas, dipadu shroud di bagian sampingnya.
Tampilannya makin padat berkat sokbreker upside down berdiameter 41 mm yang mengapit cakram ganda 298 mm di roda depannya.
Desain headlamp-nya yang tak relatif kecil dengan bentuk mirip trapesium juga makin menambah kesan bulky di sektor depan motor ini.
Untungnya bodi yang auranya bulky ini diimbangi dengan area mesin yang juga tak kalah padat tanpa celah.
Wajar saja, karena kapasitas mesin MT-09 memang besar dengan konfigurasi inline tiga silinder berkapasitas murni 850 cc.
Makanya, tiga leher knalpot yang terekspos di bawah mesinnya pun bikin kesan agresif makin kuat terpancar dari motor ini.
Untuk mengendalikan karakter mesin 850 cc yang punya tenaga 115 dk di 10.000 rpm dan torsi 87,5 Nm di 8.500 rpm itu, tersedia tiga riding mode.
Yakni mode A, STD dan B, sementara untuk memilihnya tinggal pencet tombol mode di konsol setang sebelah kiri.
Pakai mesin ini top speed MT-09 ini tembus di kisaran 233 Km/jam.
Sementara untuk konsumsi BBM rata-ratanya bisa mencapai di kisaran 17,8 Km per liter, yang artinya dengan tangki penuh bisa melahap sekitar 210 Km.
Ke area belakang, jok tipe tandem seat dijejalkan di atas bodinya yang terkesan tipis dengan sepakbor model gantung khas moge.
Di bawahnya terkesan sedikit clean berkat pengaplikasian monosok yang desainnya nyaris horizontal dan tersembunyi di bawah bodinya.
Turun lagi ke bagian kaki-kaki, kesan padat kembali hadir berkat swing arm-nya yang besar, dengan peleknya yang juga lebar.
Motor ini sempat dijual di Indonesia lho, kala itu harganya ada di kisaran Rp 250 juta OTR Jakarta.
Kemudian di tahun 2020 YIMM resmi memasukan MT-09 generasi kedua untuk menggantikan versi ini dengan desain yang lebih modern.
Kalau Sobat GridOto sendiri gimana, lebih suka MT-09 generasi pertama atau generasi kedua?
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR