Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Test Ride Lengkap Zeeho AE8, Lari Kencang Feeling Berkendara Nyaman!

Dimas Pradopo - Senin, 29 April 2024 | 15:21 WIB
Zeeho AE8, desain futuristik, larinya kencang!
Dimas Popo
Zeeho AE8, desain futuristik, larinya kencang!

GridOto.com - Dikenalkan di Indonesia sejak 2022, kemudian mulai dipasarkan pada 2023. Hingga saat ini Zeeho AE8 jadi salah satu motor listrik yang performa dan riding impression-nya layak diperhitungkan. 

Merek Zeeho merupakan subbrand khusus motor listrik dari pabrikan motor CFMoto yang cukup terkenal dengan line up moge dan UTV-nya.

Wajar jika secara build quality cukup solid jika dibandingkan dengan motor listrik kebanyakan asal China.

Zeeho AE8
Zeeho AE8

Saat ini totalnya ada 3 varian yang ditawarkan. Unit yang kami coba adalah versi termurah AE8 dijual Rp 63,8 juta (OTR Jakarta). Di atasnya ada AE8+ dengan penambahan ABS dual channel, harganya Rp 65,1 juta (OTR Jakarta).

Satu lagi AE8 S+ dilepas Rp 73,6 juta (OTR Jakarta) dengan pembeda utama adalah indicator berlayar TFT 5 inci. Sedang secara spesifikasi teknis lainnya dan desain tak banyak berbeda. Yuk langsung kita gas!

Penyaluran tenaga ke roda belakang Zeeho AE8 pakai belt. Posisi dinamo ada di tengah dengan konstruksi mid drive
Dimas Popo
Penyaluran tenaga ke roda belakang Zeeho AE8 pakai belt. Posisi dinamo ada di tengah dengan konstruksi mid drive

PERFORMA
Urusan performa, khususnya akselerasi adalah yang menjadi daya tarik utama. Mengusung motor listrik IPM Electric, rate power-nya 5kW, sedang peak-nya mencapai 12,5 kW. Besar ya!

Tapi jangan kaget dulu sebelum mendengar klaim peak torsinya. Tembus 218 Nm! Itu setara dengan 2 kali torsi moge 1.000 cc.

Posisi motor listriknya mid drive, ada di tengah kemudian tenaga disalurkan ke roda belakang via final gear yang dihubungkan pakai belt berlabel Continental.

Yup, memberikan reduksi akhir adalah salah satu cara agar torsi instan yang sangat besar tadi bias tersalur sempurna ke aspal tanpa roda belakang spin. Sekaligus memberikan feeling halus saat awal membuka gas.

Biar dinamo dan controller Zeeho AE8 adem, disematkan juga sebuah radiator
Dimas Popo
Biar dinamo dan controller Zeeho AE8 adem, disematkan juga sebuah radiator

Yang menarik, untuk performa seganas ini, Zeeho sampai menambahkan radiator guna mendinginkan motor listrik dan perangkat controller. Posisinya ada di kolong bagian depan, tepat di belakang roda depan.

Sedang riding mode-nya ada 3. Pertama ECO, di mode ini kecepatan dibatasi hanya 60 km/jam saja dengan akselerasi yang lembut. Buat macet-macetan di Ibu Kota dan menghemat baterai rasanya sudah cukup.

Kemudian ada STREET, top speed sampai 80 km/jam. Dan menurut kami, paling enak buat harian adalah mode ini. Responsnya kuat tapi tidak berlebihan, cukup untuk nyalip-nyalip di padatnya jalan kota.

Zeeho AE8 akselerasinya kencang..!!!
Zeeho AE8 akselerasinya kencang..!!!

Sedang untuk yang mau merasakan ‘jambakan’ cepatnya, pindahkan ke mode SPORT. Topspeed-nya memang hanya 97 km/jam, tapi menuju top speed rasanya cepat sekali. Cocok buat mendahului kendaraan lain.

Bahkan kami mencoba adu drag melawan Yamaha Lexi LX 155 yang menyandang gelar Maxi Yamaha bermesin 155 cc paling cepat, hasilnya langsung ditinggal jauh dari awal buka gas.

Zeeho AE8 dicoba adu akselerasi lawan Yamaha Lexi 155, sampai 100 km/jam Lexi tertinggal, tapi lama kelamaan Lexi bisa menyusul.
Dimas Popo
Zeeho AE8 dicoba adu akselerasi lawan Yamaha Lexi 155, sampai 100 km/jam Lexi tertinggal, tapi lama kelamaan Lexi bisa menyusul.

Tapi setelah mentok 97 km/jam, Lexi masih punya nafas sampai top speed di 122 km/jam. Lama-kelamaan disusul juga hehe...

Tapi minimal, akselerasinya bisa dibanggakan. Bahkan kalau disandingkan data akselerasinya. Justru setara dengan skutik 250 cc seperti Yamaha XMAX.

Dari 0 sampai 60 km/jam misalnya, AE8 hanya butuh 3,67 detik saja. Sedang New XMAX 250 Connected butuh 4,5 detik. Dari diam sampai 201 meter hanya 10,87 detik, sedang XMAX 11,39 detik.

Tapi makin kencang makin terkejar, misalnya untuk mencapai jarak 402 meter terpaut tipis. AE8 butuh 18,83 detik, sedang XMAX 250 hanya 18,18 detik.

Masih kurang kencang? Semua line up AE8 punya fitur boost. Cara mengoperasikannya mudah. Di riding mode SPORT, saat kecepatan sudah lebih dari 80 km/jam, tekan dan tahan tombol Mode + di panel setang kiri. Top speed-nya akan melonjak sampai 113 km/jam!

Data Tes
0–60 km/jam : 3,67 detik  
0–80 km/jam : 6,23 detik  
0–201 meter : 10,87 detik (@89,7 km/jam)
0-402 meter : 18,83 detik (@90,7 km/jam)

Top speed di speedometer : 113 km/jam
Top speed di speedometer tanpa boost : 97 km/jam
Top speed di Racebox tanpa boost : 91,4 km/jam

Bukan cuma kencang, Zeeho AE8 juga punya mode jalan pelan. Namanya parking mode, bisa dioperasikan sebelum motor ready buat jalan.

Setelah kelistrikan on, tekan dan tahan tombol mode+ sambil putar gas untuk maju, tekan dan tahan tombol mode- untuk mundur. Di mode parker ini kecepatan hanya 3 km/jam saja.

Baterai Zeeho AE8 ada dua di bawah joknya
Baterai Zeeho AE8 ada dua di bawah joknya

KONSUMSI BATERAI
Sebagai sumber tenaga, listrik disimpan dalam dua buah baterai 69 V 32 Ah. Casing-nya kokoh, dan ada indicator kapasitas baterai di bagian atasnya. Sedang untuk bobotnya, satu baterai mencapai 7,5 kg.

Kedua baterai ini dipasang paralel. Dipakai selalu bersamaan, habisnya pun bersamaan. Lama pengecasan, dari 10% sampai penuh butuh 4-5 jam, sedang dari 0% sampai penuh sekitar 5-6 jam.

Untuk charger-nya disiapkan dua pilihan, onboard atau langsung di motor bisa, colokannya ada di bawah jok bagian depan.

Offboard baterai dilepas juga bisa. Charger-nya sendiri punya kipas pendingin yang akan bekerja saat suhu sudah dianggap terlalu tinggi.

Dalam paket pembelian Zeeho AE8 sudah termasuk charger yang casingnya keren ini
Dimas Popo
Dalam paket pembelian Zeeho AE8 sudah termasuk charger yang casingnya keren ini

Klaim jarak tempuhnya bisa 100 sampai 120 km, sedang klaim sesuai pengetesan World Motorcycle Test Cycle (WMTC) bisa mencapai 100 km.

Waktu kami coba hasilnya tak beda jauh, dengan mode ECO kecepatan tak dibatasi, ketika jalanan kosong tetap saja gaspol sampai 60 km/jam. Hasilnya dapat 104 km.

Jika lebih santai lagi, misal kecepatan maksimal hanya di 40 km/jam, rasanya mudah saja mencapai 120 km.

Ketika menggunakan mode STREET paling hanya dapat 60 sampai 70 km saja. Mode SPORT lebih pendek lagi, kisaran 45 sampai 50 km saja.

Zeeho AE8 punya 3 riding mode, pakai ECO untuk jarak tembuh mencapai 100 km
Dimas Popo
Zeeho AE8 punya 3 riding mode, pakai ECO untuk jarak tembuh mencapai 100 km

Jadi rasanya mode SPORT ini lebih cocok digunakan hanya ketika akan menyalip kendaraan lain, selebihnya STREET dan ECO lebih cocok buat harian.

Oiya, yang menarik juga dari motor ini adalah, tidak ada penurunan performa secara drastis ketika baterai mulai berkurang. Baru di bawah 10% terasa akselerasi lebih lambat. Di bawah 5% hanya bisa pakai mode ECO dan makin lambat lagi.

Uniknya meski sudah 0% motor masih bisa berjalan 5 km lebih dengan kecepatan maksimal 20 km/jam.

Posisi berkendara Zeeho AE8 nyaman!
Posisi berkendara Zeeho AE8 nyaman!

RIDING POSITION & HANDLING
Julukan skutik listrik kecil yang nyaman, rasanya cocok disematkan buat AE8 ini. Selain joknya yang empuk, posisi kaki juga bias selonjor mirip naik Yamaha NMAX, benar-benar bikin betah.

Sayangnya cuma setang yang kurang tinggi sedikit, standarnya memang dibikin agak rendah agar berkesan sporty.

Suspensi depan cukup lembut tapi sayang jarak mainnya kurang panjang. Di aspal mulus terasa nyaman, tapi ketemu jalan bergelombang harus sedikit memaklumi.

Sedang yang belakang ada setelan preload 5 tingkat yang bias disesuaikan dengan berat badan pengendara.

Suspensi belakang Zeeho AE8 punya setelah preload
Suspensi belakang Zeeho AE8 punya setelah preload

Meski kecil, handling motor ini tak selincah yang dibayangkan. Dimensinya hanya sebesar Honda Vario, tapi ternyata wheelbase-nya lebih panjang dari Yamaha NMAX. Mencapai 1.380 mm, sedang NMAX hanya 1.340 mm.

Efeknya, ketika dipakai putar balik tidak selincah skutik kecil. Tapi kelebihannya, saat dipakai menikung parabolik sambil berakselerasi kencang, motor tetap stabil.

Untuk selap-selip di kemacetan masih okelah, tentunya karena bobot hanya 120 kg saja.

Zeeho AE8 punya suspensi dan jok yang terasa empuk untuk harian
Dimas Popo
Zeeho AE8 punya suspensi dan jok yang terasa empuk untuk harian

Selain itu, posisi dinamo dan baterai yang benar-benar di tengah, dipadu dengan penempatan beberapa komponen elektronik lain di kolong dek pijakan kaki, sukses membuat center of gravity mendekat ke bumi. Hal ini juga dipastikan membuat handling-nya makin menyenangkan.

Remnya karena ini adalah varian standar, belum ada ABS. Tapi sudah pakai rem cakram di kedua roda.

Malah yang depan pakai kaliper Brembo 2 piston, sedang belakang pakai kaliper 1 piston. Feeling-nya pakem, meski jarak main tuas remnya terasa dalam.

Rem depan Zeeho AE8 dikawal kaliper Brembo dua piston
Dimas Popo
Rem depan Zeeho AE8 dikawal kaliper Brembo dua piston

FITUR & TEKNOLOGI
Paling beda dari motor ini adalah cara menghidupkannya. Jangan harap menemukan lubang kunci atau kenob keyless. Di AE8 ini pakai kartu basis teknologi NFC (Near Field Communication).

Untuk menyalakan sistem kelistrikan, tinggal ditap atau ditempel ke belakang setang yang ada tulisan NFC-nya.

Sekali tap, speedometer menyala, tinggal tekan tombol engine on dibarengi tarik tuas rem, motor sudah ready untuk berjalan.

Speedometer Zeeho AE8 isinya lengkap
Dimas Popo
Speedometer Zeeho AE8 isinya lengkap

Bagaimana cara mematikannya? Tap sekali lagi, atau turun saja dari motor. Sensor di jok akan membaca tidak ada pengendara maka secara otomatis sistem akan dimatikan.

Jadi saat di parkiran, tak usah ragu untuk meninggalkan motor begitu saja, secara otomatis pasti terkunci.

Sebelum sistem mati, headlamp masih akan terus menyala beberapa detik mirip fitur lampu follow me home di mobil-mobil mewah. Menerangi garasi beberapa saat sampai kita masuk ke dalam rumah.

Bagaimana cara mengunci setang? Dalam kondisi sistem mati, belokkan saja setangnya ke kiri, maka secara otomatis akan terkunci. Keren kan! Atau ketika turun dari motor setang dalam posisi belok, jika ditinggal juga otomatis setang terkunci.

Panel indikator pada AE8 tipe terendah ini masih LCD 5 inci. Isinya ada info kecepatan, odometer, tripmeter, jam, suhu sekitar, sisa kapasitas baterai dalam persentase, namun terdapat pula info konsumsi listriknya dalam satuan watt/km.

Yang agak aneh headlamp-nya. Karena belum automatic headlamp on (AHO), jadi masih pakai sakelar.

Sayangnya saat sakelar lampu atau DRL dinyalakan, sorot speedometer jadi meredup. Asumsinya saat lampu menyala di malam hari jadi tidak menyilaukan. Tapi di Indonesia yang harus menyalakan lampu di siang hari, visibilitas ke speedometer jadi berkurang.

Instrument digital negative display ini juga bisa terhubung dengan telepon pintar lewat aplikasi dari Zeeho Link.

Ada beberapa fungsi dari aplikasi, contohnya posisi parkir, navigasi, anti-theft dan pengingat servis. Bahkan aplikasinya juga bias untuk menyalakan dan mematikan motor.

Selain itu, di setang kiri juga terdapat tombol bertuliskan Adj dan Set untuk mengganti info odometer dan mengatur tingkat kecerahan layar.

Panel setang Zeeho AE8 punya banyak fitur
Panel setang Zeeho AE8 punya banyak fitur

Ada juga tombol untuk membuka jok dengan lambang bagasi terbuka, di sampingnya ada tombol cruise control mirip di moge-moge turing atau mobil mewah.

Cara menggunakannya, tahan gas di kecepatan tertentu, kemudian tekan tombol cruise control. Maka secara otomatis motor melaju di kecepatan yang sudah ditentukan tanpa harus memutar selongsong gas.

Berguna banget ketika harus jalan pelan menghemat baterai, tangan gak perlu pegal jalan pelan sambil menahan putaran gas hehe...

Fitur akomodasi ada beberapa, pertama ada gantungan barang di bawah setang. Yang sayangnya bagian ujungnya tanpa pengait pengaman, jadi barang yang digantungkan ada kemungkinan lepas dan jatuh ketika motor terguncang.

Lalu ada laci penyimpanan di sisi bawah setang kiri, yang ukurannya mini tapi sudah ada 2 buah power outlet, model USB dan type C. Sayangnya smartphone gak muat masuk ke dalamnya.

Di bawah jok juga ada bagasi yang cukup besar. Namun hanya pas untuk membawa tas berisi charger dan jas hujan atau sarung tangan.

Jika charger ditinggal di rumah, cukuplah untuk memasukkan jaket riding.

Data spesifikasi:
Tipe mesin: IPM Electric
Sistem pendinginan: cairan
Tenaga maksimal: 16,8 dk (12,5 kW)
Torsi maksimal: 218 Nm
Jangkauan: 190 km
Penggerak akhir: belt
Baterai: lithium-ion 69 V 32 Ah
P x L x T: 1.900 x 735 x 1.090 mm
Jarak sumbu roda: 1.380 mm
Bobot: 120 kg
Rem depan: cakram kaliper Brembo 2 piston
Rem belakang: cakram kaliper 1 piston
Suspensi depan: teleskopik
Suspensi belakang: ganda
Ban depan: 100/8012
Ban belakang: 120/70-12

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa