Sedang riding mode-nya ada 3. Pertama ECO, di mode ini kecepatan dibatasi hanya 60 km/jam saja dengan akselerasi yang lembut. Buat macet-macetan di Ibu Kota dan menghemat baterai rasanya sudah cukup.
Kemudian ada STREET, top speed sampai 80 km/jam. Dan menurut kami, paling enak buat harian adalah mode ini. Responsnya kuat tapi tidak berlebihan, cukup untuk nyalip-nyalip di padatnya jalan kota.
Sedang untuk yang mau merasakan ‘jambakan’ cepatnya, pindahkan ke mode SPORT. Topspeed-nya memang hanya 97 km/jam, tapi menuju top speed rasanya cepat sekali. Cocok buat mendahului kendaraan lain.
Bahkan kami mencoba adu drag melawan Yamaha Lexi LX 155 yang menyandang gelar Maxi Yamaha bermesin 155 cc paling cepat, hasilnya langsung ditinggal jauh dari awal buka gas.
Tapi setelah mentok 97 km/jam, Lexi masih punya nafas sampai top speed di 122 km/jam. Lama-kelamaan disusul juga hehe...
Tapi minimal, akselerasinya bisa dibanggakan. Bahkan kalau disandingkan data akselerasinya. Justru setara dengan skutik 250 cc seperti Yamaha XMAX.
Dari 0 sampai 60 km/jam misalnya, AE8 hanya butuh 3,67 detik saja. Sedang New XMAX 250 Connected butuh 4,5 detik. Dari diam sampai 201 meter hanya 10,87 detik, sedang XMAX 11,39 detik.
Tapi makin kencang makin terkejar, misalnya untuk mencapai jarak 402 meter terpaut tipis. AE8 butuh 18,83 detik, sedang XMAX 250 hanya 18,18 detik.
Masih kurang kencang? Semua line up AE8 punya fitur boost. Cara mengoperasikannya mudah. Di riding mode SPORT, saat kecepatan sudah lebih dari 80 km/jam, tekan dan tahan tombol Mode + di panel setang kiri. Top speed-nya akan melonjak sampai 113 km/jam!
Data Tes
0–60 km/jam : 3,67 detik
0–80 km/jam : 6,23 detik
0–201 meter : 10,87 detik (@89,7 km/jam)
0-402 meter : 18,83 detik (@90,7 km/jam)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR