Pada Toyota Fortuner generasi kedua (AN150) mesin diesel 2.800 cc DOHC 16 valve (1GD-FTV) berteknologi elektrifikasi Mild Hybrid, baterai lithium-ion 48V-nya memiliki bobot 7,6 kg dan ditaruh di bawah jok belakang.
Baterai lithium-ion 48V ini mendapatkan suplai listrik dari dua cara.
Baca Juga: Begini Perbedaan Mild Hybrid, Full Hybrid, dan Plug-in Hybrid
Pertama, dari motor generator kecil yang diputar pakai belt oleh mesin diesel bertenaga 201 dk pada saat akselerasi.
Kedua, dari energi yang diperoleh dari proses pengereman regeneratif.
Ketika baterai 48V ini penuh bisa mengirimkan tenaga tambahan 16 dk dan torsi 65 Nm pada saat mobil berakselerasi.
Yup, cuma dipakai pas akselerasi saja, tidak bisa dipakai buat mode EV (Electric Vehicle) seperti sistem Full Hybrid di Toyota Kijang Innova Zenix HEV (Hybrid Electric Vehicle) atau Toyota Yaris Cross HEV.
Baca Juga: Mobil Bekas Toyota Fortuner Diesel, Segini Harga Filter Solar Asli
Selain membantu proses akselerasi, sistem Mild Hybrid 48V ini juga membantu meningkatkan proses Stop-Start di Toyota Fortuner 2.8.
Dengan adanya motor generator kompak ini proses stop-start bisa berlangsung lebih cepat dan halus.
Alhasil, menurut klaim Toyota, hal ini membuat konsumsi BBM Fortuner 2.8 48V Mild Hybrid ini bisa lebih efisien 5% dibanding model konvensional.
Demikian artikel "Begini Cara Kerja Teknologi Mild Hybrid di Toyota Fortuner 2.8 48V" dari GridOto.com.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR