Tak kalah penting adalah perawatan berkala mobil listrik.
Meskipun mobil listrik lebih minim spare part fast moving tetap diperlukan servis berkala terhadap kondisi keseluruhan.
"Kondisi baterai dimonitoring secara berkala, komponen penggerak seperti roda dan transmisi juga berpengaruh pada beban kerja baterai untuk menyalurkan tenaga," beber Rifkie.
Disamping itu, Roy Toh, Regional Sales Director Battery Asia (S) Pte Ltd, Singapura menganjurkan pengisian daya baterai mobil listrik dengan menggunakan jenis AC charging.
Baca Juga: Holiday Fun Drive 2024 Bareng Kia EV6 GT-Line, Berawal Dari Pertanyaan
"Daya listrik AC charging lebih rendah dan stabil sehingga thermal transfer arus listriknya juga kecil," kata Roy.
Penggunaan DC fast charging memang bisa mengisi daya baterai lebih cepat.
Namun daya listrik yang dihasilkan cukup tinggi sejalan dengan temperatur dari thermal transfer arus listrik ke baterai.
"Seperti baterai lithium-ion dengan siklus 1.000 kali pengecasan jika terus menerima daya listrik tinggi bisa kurang dari itu," sebut Roy.
"Karena sel baterai perlahan bisa terdegradasi karena paparan panas arus listrik yang mengurangi durabilitas baterai," jelasnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR