Bukan lantaran inferior ya, bahkan spek motor ini jauh melampaui masanya.
Soalnya ia dibekali mesin 2-tak empat silinder, dengan kapasitas 750 cc, dan dengan injeksi sebagai sistem penyuplai bahan bakarnya.
Inilah yang bikin Yamaha kurang yakin, karena untuk mendapatkan teknologi itu dibutuhkan biaya yang besar untuk produksinya.
Maslahnya jika respon publik kurang bagus terhadap motor ini, Yamaha dipastikan bakal rugi besar.
Selain itu, di masa itu dua pabrikan besar yakni Kawasaki dan Suzuki juga tengah bersaing ketat di segmen motor 2-tak bermesin besar.
Ada Kawasaki H2 Mach IV dan Suzuki GT750 yang sama-sama pakai mesin besar dengan tiga silinder.
Memang sih, Yamaha sebetulnya punya modal besar dengan GL750, yakni dengan silinder yang lebih banyak dan injektornya.
Tapi Yamaha juga menyadari bahwa saat itu penjualan motor 2-tak bermesin besar ternyata mulai mengalami penurunan.
Makanya Yamaha memutuskan untuk tidak gegabah ikut merilis GL750 ke pasar.
Meski begitu, langkah Yamaha memajang GL750 di Tokyo Motor Show juga tak sia-sia kok.
Karena bagaimana pun mereka sudah menunjukkan ke publik termasuk Kawasaki dan Suzuki, bahwa mereka sebetulnya juga bisa bikin motor yang sekelas dengan mereka.
Terbukti, pada 1974 ada Yamaha akhirya membuat TZ750 yang template-nya diambil dari GL750 sebagai jagoan untuk ajang balapan.
Majalah 'Motorcyclist' bahkan menjuluki Yamaha TZ750 sebagai monster, sebab dianggap motor balap paling gokil dan sukses pada masanya.
Bukan asal-asalan, karena dari pengetesan TZ750 lansiran 1979, ternyata diketahui kalau motor ini punya tenaga mencapai 118 dk dengan bobot cuma 152 Kg.
Gimana, mantep banget kan!
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Motorcyclespecs.co.za |
KOMENTAR