Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ditarget Meluncur Tahun Ini, Bagaimana Nasib Bus Listrik Mercedes-Benz di Indonesia?

Naufal Shafly - Rabu, 3 April 2024 | 22:00 WIB
Bus listrik Mercedes-Benz eCitaro
www.daimler-truck.com
Bus listrik Mercedes-Benz eCitaro

GridOto.com - PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) mengaku belum akan meluncurkan bus listrik mereka dalam waktu dekat.

Padahal, Daimler sebelumnya telah merencanakan akan memboyong bus listrik Mercedes-Benz ke Indonesia pada 2024 ini.

Menurut Faustina, Head of Product and Marketing DCVI, masih sangat banyak tantangan yang harus dihadapi sebelum benar-benar meluncurkan bus listrik di pasar Indonesia.

"Kalau teman-teman lihat bus listrik yang sudah ada sekarang mayoritas dari mana sih? mengerucut pada satu negara saja (Cina)," buka Faustina pada acara buka puasa bersama media, Senin (1/4/2024).

"Lalu kalau ditanya kenapa brand Eropa seperti kami enggak mau masuk? Karena ada banyak sekali tantangan. Tantangannya itu bukan cuma internal tapi juga eksternal," lanjutnya.

Baca Juga: Alasan Hino Belum Mau Jualan Truk Listrik dan Bus Listrik di Indonesia

Faustina memaparkan, ada setidaknya tiga tantangan besar yang harus dihadapi sebelum meluncurkan bus listrik di Indonesia.

Pertama, adalah eksosistem kendaraan listrik khususnya di sektor niaga yang masih relatif belum memadai.

"Ini yang sebenarnya kami terus tunggu dari awal. Ibarat ketika kita ingin memulai sesuatu, yang kita tanyakan dulu ekosistemnya, dimulai dari charging station mungkin ya," ucapnya.

Kedua adalah kesiapan layanan aftersalesnya yang harus dipikirkan secara matang dan terukur.

Jika tidak diperhitungkan dengan baik manajemen aftersalesnya, maka penggunaan bus listrik tentu tidak akan berjalan dengan sempurna.

Ia mencontohkan, bobot satu buah baterai bus listrik bisa mencapai 600 kilogram, proses recycle ataupun penanganan ketika ada masalah harus dipersiapkan.

"Teman-teman bisa gambarkan satu baterai punya bobot kurang lebih 600 kilogram, misalnya ada kecelakaan, atau misalnya baterai itu harus dikembalikan ke negara asalnya, atau recycle apakah sudah ada ekosistemnya? Karena 600 kilo itu nggak main-main loh, untuk mengangkatnya saja kami perlu alat khusus," tukasnya.

Baca Juga: Mitsubishi Fuso eCanter Dipastikan Dijual Tahun 2024, Ini Waktu Peluncurannya

Ketiga, Faustina bilang kesiapan dari pemakai atau konsumen juga harus dikaji lebih dalam.

"Jadi saya rasa semua hal ini akan dikaji juga walaupun kajiannya bukan sepenuhnya dari kami. Kalau dari kami, melihat persaingan yang ada sekarang kami juga harus mulai cek kompetitor kami, position kami, dan bagaimana produk kami," jelasnya.

Selain itu, Ia juga menyebut produk bus listrik dan truk listrik Mercedes-Benz harus memiliki koneksi atau kesinambungan.

Agar eksosistem dan investasi yang harus dijalankan bisa lebih efektif.

"Intinya bus listrik ada di list kami, tapi pada saat ini belum bisa kami update lebih jauh," tutupnya.

Sebagai informasi, secara global Daimler memiliki bus listrik perkotaan bernama eCitaro.

Bukan hanya itu, Mercedes-Benz Brasil beberapa waktu lalu juga sudah memperkenalkan sasis bus listrik eO500U yang merupakan model low deck.

Pada sektor truk, Daimler memiliki eActros yang notabane merupakan truk listrik.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa