Hal tersebut karena bahan bakar yang dibakar tidak kompatibel dengan spesifikasi oktan pembakaran mesin.
"Mesin sudah diset untuk oktan 92, ketika diisi oktan 90 pembakarannya terlalu cepat sehingga terjadi knocking (ngelitik)," terang Tri.
"Knocking sensor akan bekerja untuk menyesuaikan timing pembakaran supaya lebih lambat, performa mesin jadi turun," terusnya.
Baca Juga: Mobil Terlanjur Isi Bensin Pertamax Oplosan Berbahaya Buat Mesin?
Fenomena tersebut juga membuat konsumsi bahan bakar lebih boros.
Karena butuh pengabutan lebih agar bisa menyesuaikan pembakaran untuk menghasilkan tenaga yang setara.
"Dalam kasus mesin mobil settingan oktan tinggi pasti akan terasa gejalanya, tapi pengguna mobil tersebut tentu tidak akan mengisi oktan 95 ke bawah jadi tidak bermasalah dengan kasus oplosan ini," tutur Tri.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR