Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Hampir 2 tahun Pertamax Oplosan di SPBU 34, Pertamina Kemana Aje

Hendra - Jumat, 29 Maret 2024 | 09:40 WIB
SPBU di Tangerang, ada logo Pasti Pas
Rudy Hansend
SPBU di Tangerang, ada logo Pasti Pas

GridOto.com- Keterangan Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifudin, sangat mencengangkan. 

Tindak pidana Pertalite diberi zat pewarna menjadi Pertamax oplosan ternyata sudah berlangsung hampir 2 tahun. 

"SPBU di Tangerang sudah mulai melakukan Pertamax oplosan ini sejak Juni 2022 hingga Maret 2024," jelas Brigjen Nunung. 

Dari keterangan polisi, disebutkan proses pencampuran zat pewarna dilakukan di tangki penyimpanan di SPBU. 

"Pelaku mencampur di SPBU, sebanyak 1.000 liter dioplos 1 sendok zat pewarna," ungkap Brigjen Nunung. 

Akademisi ITB, Dr. Ing, Ir. Tri Yuswidjajanto menyebutkan masing-masing dispenser SPBU berasal dari tangki masing-masing. 

Disepenser Pertalite berasal dari tangki Pertalite.

"Demikian juga Pertamax, Solar dan lainnya. Dan dibedakan dengan warna tutup tangki," ungkap Tri Yus. 

Ia menduga 2 proses pengoplosan. 

Baca Juga: Pakar Bahan Bakar ITB Bilang Pengelola SPBU Pertamax Oplos Profesional 

"BBM dari truk pengangkut Pertamina disalurkan sesuai dengan tangki masing-masing. Tangki Pertalite untuk Dispenser Pertalite lalu diberi pewarna," jelasnya. 

Nanti di pipa penyaluran dibikin 2 jalur yang satu menuju Pertalite dan lainnya ke Pertamax. 

"Jadi, pembeli Pertalite beneran dapat bensin Pertalite dikasih pewarna mirip Pertamax juga. Di sini pihak truk Pertamina tidak terlibat," jelasnya. 

Dugaan kedua, ada permainan dengan truk tangki Pertamina dimana tangki SPBU Pertamax diisi Pertalite lalu dicampur pewarna. 

"Kalau kejadiannya ini, pihak truk tangki Pertamina terlibat," bilangnya. 

Di sisi lain, Dr. Ing Tri Yus juga mempertanyakan pengawasan Pertamina dalam hal ini Pertamina Patra Niaga.

"Seharusnya secara berkala ada tera untuk mengukur kesesuaian volume," jelas Tri. 

Pada saat melakukan tera kan terlihat warna bahan bakar tidak sesuai dengan spesifikasinya. 

"Lha ini selama 2 tahun bagaimana," jelasnya.

Tri menjelaskan, dengan slogan Pasti Pas dan Pasti Prima. 

Pasti Pas merupakan sertifikasi bagi SPBU yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditetapkan dalam Pertamina Way.

Sementara, Pasti Prima merupakan next level dari Pasti Pas dimana level pelayanan, jenis produk serta kelengkapan layanan berbasis One Stop Service yang menyesuaikan lifestyle atau gaya hidup konsumen melalui pengembangan Non Fuel Ouflet.

GridOto mencoba menghubungi PT Pertamina Patra Niaga selaku pendistribusi BBM di Jakarta.   

"Semua SPBU yang terlibat sudah kami tutup," kata Irto Gintings, Corporate Secretary, PT Pertamina Patra Niaga.

Ia mengatakan saat ini sedang dilakukan investigasi. 

"Tunggu saja. Kami akan serius menangani hal ini," tutupnya. 

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa