Nanti di pipa penyaluran dibikin 2 jalur yang satu menuju Pertalite dan lainnya ke Pertamax.
"Jadi, pembeli Pertalite beneran dapat bensin Pertalite dikasih pewarna mirip Pertamax juga. Di sini pihak truk Pertamina tidak terlibat," jelasnya.
Dugaan kedua, ada permainan dengan truk tangki Pertamina dimana tangki SPBU Pertamax diisi Pertalite lalu dicampur pewarna.
"Kalau kejadiannya ini, pihak truk tangki Pertamina terlibat," bilangnya.
Di sisi lain, Dr. Ing Tri Yus juga mempertanyakan pengawasan Pertamina dalam hal ini Pertamina Patra Niaga.
"Seharusnya secara berkala ada tera untuk mengukur kesesuaian volume," jelas Tri.
Pada saat melakukan tera kan terlihat warna bahan bakar tidak sesuai dengan spesifikasinya.
"Lha ini selama 2 tahun bagaimana," jelasnya.
Tri menjelaskan, dengan slogan Pasti Pas dan Pasti Prima.
Pasti Pas merupakan sertifikasi bagi SPBU yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditetapkan dalam Pertamina Way.
Sementara, Pasti Prima merupakan next level dari Pasti Pas dimana level pelayanan, jenis produk serta kelengkapan layanan berbasis One Stop Service yang menyesuaikan lifestyle atau gaya hidup konsumen melalui pengembangan Non Fuel Ouflet.
GridOto mencoba menghubungi PT Pertamina Patra Niaga selaku pendistribusi BBM di Jakarta.
"Semua SPBU yang terlibat sudah kami tutup," kata Irto Gintings, Corporate Secretary, PT Pertamina Patra Niaga.
Ia mengatakan saat ini sedang dilakukan investigasi.
"Tunggu saja. Kami akan serius menangani hal ini," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR