Baca Juga: Siap-siap Dapat Insentif, Harga SUV Hybrid di Indonesia Per Maret 2024
Nah, baterai mobil hybrid ini hanya bisa diisi oleh mesin atau proses pengereman regeneratif (regenerative braking).
Dengan kata lain, pengisian baterai mobil listrik disebut "self-charging" atau "pengisian mandiri" dalam bahasa Indonesia.
Berdasar konfigurasi sumber tenaganya, Full Hybrid ini punya beberapa jenis, yaitu Hybrid Seri, Pararel, dan Seri Pararel.
Contoh mobil hybrid di Indonesia saat ini antara lain Toyota Corolla Cross 1.8 HEV, Toyota Yaris Cross 1.5 HEV, Honda CR-V 2.0 RS e:HEV, Nissan Kicks 1.2 e-Power, dan Wuling Almaz.
Baca Juga: Bakal Dapat Insentif, Harga Mobil Hybrid Toyota Per Maret 2024
Plug-in Hybrid (PHEV)
Sama seperti Full Hybrid, Plug-in Hybrid atau PHEV mengandalkan mesin bakar, motor listrik, dan baterai lithium ion.
Bedanya, baterai di PHEV ukurannya jauh lebih besar dibanding mobil HEV.
Makanya mobil PHEV bisa berjalan dengan mode full elektrik lebih jauh dibanding HEV.
Perbedaan lain, adalah PHEV baterainya bisa diisi dari sumber listrik eksternal.
Makanya mobil PHEV memiliki dua lubang pengisian, satu buat isi BBM (mesin bakar) dan satu lagi untuk colokan listrik (baterai hybrid).
Contoh mobil PHEV di Indonesia adalah BMW XM dan Toyota RAV4 PHEV.
Demikian artikel "Begini Perbedaan Mild Hybrid, Full Hybrid, dan Plug-in Hybrid" dari GridOto.com.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR