Ia sempat takut target deadline waktu yang diberikan Ducati untuk memperpanjang kontrak ridernya gagal.
"Terima kasih kepada semua yang membantu kesepakatan ini. Semua orang menjamin perpanjangan kontrak Pecco, tapi sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan orang-orang," lanjutnya.
Saat menyepakati gaji Bagnaia, Grassilli juga harus memperhitungkan pembalap-pembalap lain yang mendapat gaji langsung dari Ducati, terutama tim Pramac.
"Manajemen tim Pramac, tim satelit pertama kami, sedang berubah. Dampak iklim ekonomi juga membuat kami harus berhati-hati dalam berinvestasi. Kami mencoba kembali ke angka berkelanjutan dalam manajemen tim dan gaji pembalap," ungkapnya.
Kini tugas berat Grassilli selanjutnya adalah menentukan siapa rekan setim Pecco Bagnaia di MotoGP 2025 mendatang.
Untungnya Grassilli masih bisa bernapas sejenak, karena keputusan soal rekan Bagnaia masih baru akan ditentukan beberapa bulan mendatang.
"Jorge selalu punya potensi dan kontrak dengan Ducati. Ia bisa kemanapun yang diinginkannya, tapi ia selalu bilang tujuannya adalah tim pabrikan," sambungnya..
"Marc disukai brand, ia menang banyak dan punya karisma besar. Alasan ini tentu harus dipertimbangkan. Dan Enea, cedera membuatnya sulit menunjukkan potensinya tahun lalu. Jadi prioritas kami adalah memperpanjang Pecco, dan yang kedua belakangan," lanjutnya.
Selain itu ia juga bertanggung jawab mengenai diskusi dengan VR46 Racing Team, yang kontraknya habis di MotoGP 2024.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR