GridOto.com - Nama Honda Astrea banyak dikenal sama masyarakat Indonesia.
Motor ini memang cukup lama eksis di Indonesia, mulai dari tahun 1980-an lewat Astrea 700 dan dilanjut Astrea 800.
Kemudian penerusnya antara lain ada oleh Star, Prima, Grand hingga ke Impressa juga Supra, serta Legenda di awal tahun 2000.
Tentu saja dalam periode mengaspal yang selama itu cukup banyak kisah yang dilalui klan Astrea ini.
Termasuk adanya periode di mana Astrea pernah dicap punya kualitas yang buruk.
Isu kualitas yang buruk itu tepatnya menimpa Astrea Legenda, yang dirilis pada 2001 silam.
Di tahun itu, invasi merek motor asal China memag lagi gencar di Indonesia.
Dengan harga yang jauh lebih murah, keberadaan motor yang kerap disebut mocin ini ternyata cukup mengganggu penjualan motor merek Jepang, tak terkecuali Honda.
Baca Juga: Bodinya Mirip Honda Astrea, Bebek Retro Ini Maksa Jadi Motor Adventure
Untuk mempertahankan pasar, Honda berusaha bikin motor yang bisa kompetitif buat melawan murahnya mocin hingga lahirlah Legenda.
Sayang, harga yang murah rupanya berimbas ke mutu Legenda yang jadi ternyata tak sebaik Impressa atau Supra.
Mengutip tabloid MOTOR Plus edisi 144/III, Sabtu 1 Desember 2001, banyak juga konsumen Legenda yang mengeluhkan kondisi motornya.
"Apaan, saya berkali-kali ke bengkel resmi AHASS, kerusakan Legenda banyak," kata Bambang Prijambodo asal Surabaya, yang kala itu belum genap tiga bulan punya Legenda.
Tak cuma Bambang, Yudi juga mengaku kecewa dengan Legenda miliknya umurnya bahkan belum genap satu tahun.
"Dari gigi 1 ke 2 harus ditendang, lama-lama betis berotot," kata Yudi, pemilik Legenda yang tinggal di Tangerang, Banten.
Kekecewaan konsumen ini cukup beralasan kok.
Saat itu banyak konsumen fanatik Honda yang begitu dengar ada motor bernama Legenda baru dirilis, mereka cepat-cepat menjual motor lama mereka untuk ganti ke Legenda.
Apalagi Legenda dipromosikan menggunakan teknologi yang tak kalah dengan Supra, dan harganya pun bersaing ketat sama mocin, siapa yang enggak ngiler?
Baca Juga: Penampakan Bebek Retro Mirip Honda Astrea Grand, Murahnya Kebangetan
Endingnya, ternyata Legenda sampai dicap tak beda jauh kualitasnya dibanding mocin.
Selain yang dibilang sama Bambang dan Yudi tadi, ada lagi nih konsumen yang mengeluhkan Legenda karena getarannya.
"Legenda di 80 Km/jam seluruh bodi bergetar hebat, ini diikuti dengungan," kata Jumaeni dari Cileduk Raya.
Kasus getaran itu juga sempat dianalisa oleh pakar Honda yakni Jeffry Winata yang kala itu bermarkas di Dunia Motor, bengkel resmi Honda di Kebayoran Lama.
Menurut dia, getaran itu terjadi akibat celah rumah kopling yang besar, khususnya di perangkat sentrifugal yang celahnya melewati 0,5 mm.
Buntutnya, proses penutupan kopling sentrifugal jadi kurang mulus.
"Inilah biang kerok getarannya," kata Jeffry Winata kepada tabloid MOTOR Plus kala itu.
Selain getarannya, masalah lain juga ditemukan pada Legenda milik Yacob Malik yang tinggal di Bekasi.
Dengan nada kecewa ia bilang kalau selain pindah giginya susah, oli juga meler di bawah mesin.
"Enggak taunya crankcase kiri bocor," katanya.
Menurut Tommy Bramantya, chief instructur HMTC Jakarta yang hobi mengupas Legenda, memang jeroan motor ini boleh dbilang kurang presisi.
"Kruk-as enggak balance, ada pergeseran pemasangan kruk-as pada dudukannya," ujar Tommy.
Ramainya gelombang kekecewaan ini pun bikin pihak produksi Astra Honda Motor (AHM) akhirnya angkat bicara.
Mereka juga mengakui kalau banyak keluhan serupa yang menyerbu divisi klaim AHM.
"Sudah dilaporkan ke Honda Jepang tapi belum ada tanggapan," ujar sumber dari MOTOR Plus dari bagian produksi AHM.
Meski begitu, ia manambahkan kalau hanya produksi awal Legenda saja yang bermasalah.
Mungkin karena ramainya isu masalah ini akhirnya ada Legenda 2 yang ikut dirilis demi menyembuhkan kekecewaan masyarakat.
Kalau menurut Sobat GridOto gimana? Kalau ada yang punya Legenda, sini cerita.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid MOTOR Plus |
KOMENTAR