Informasi yang diterima modul ini berasal dari sensor kecepatan yang ada pada roda motor.
Dalam kondisi ideal, kendaraan membutuhkan 5 detik untuk berhenti dari kecepatan 100 km/jam.
"Namun kalau kondisi hard braking (pengereman keras) akan membuat roda terkunci kurang dari 1 detik," ungkap Joel dalam presentasinya.
2. Pengontrol ABS Mengurangi Tekanan Rem
Ketika terjadi pengereman yang berat, sensor roda akan mendeteksi jika roda motor berpotensi untuk terkunci.
Baca Juga: Kena Rem Blong, Dua Siswi SD di Tasikmalaya Ngabuburit di Atap Rumah Warga
"Itu membuat pengontrol (modul ABS) tahu kalau kecepatan itu tidak biasa dan berpotensi membuat roda mengunci," kata materi presentasi Joel yang disajikan dalam Focus Group Discussion mengenai rem ABS motor
"Sehingga pengontrol mengurangi tekanan pada rem," tambahnya saat ditemui pada Kamis lalu (07/03/2024)
Dengan begitu ban motor yang tadinya akan terkunci akan kembali berputar sesaat, dan tetap menuruni kecepatan motor dengan aman.
3. ABS akan Memompa dan Mengocok Rem.
Supaya motor dapat berhenti dan roda tidak terkunci, modul ABS akan memompa dan melepas rem.
Baca Juga: Biar Enggak Blong, Begini Caranya Melibas Turunan Naik Motor Listrik
"Saat roda motor terdeteksi tergelincir, ABS akan memompa rem 100 kali per detik," jelas Joel dalam materinya.
"Hal itu terjadi sangat cepat sehingga roda motor secara siginfikan mengalami perlambatan," tutupnya saat ditemui di Gedung Smesco, Jakarta Selatan.
Nah, itu tadi 3 tahap rem ABS motor bekerja dalam menyelamatkan nyawa selama proses pengereman.
Bukan cuma gimmick, ternyata rem ABS ini memang punya peran penting dalam mencegah terjadinya kecelakaan di saat genting.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR