Salah satunya juga CEO Red Bull GmbH, Oliver Mintzlaff, yang kabarnya berada di kubu Marko, yang kemudian sampai turun tangan hadir di Jeddah untuk mem-backing sang penasihat senior.
Setelah dibujuk oleh Oliver Mintzlaff dan kabarnya juga Max Verstappen, pada akhirnya Marko batal keluar dari Red Bull.
Bahkan Marko mengklaim bahwa Verstappen sangat mendukungnya, hingga berpotensi keluar dari tim jika pria 81 tahun tersebut keluar dari tim.
"Tidak ada rumor, aku bertahan. Aku berterima kasih ke Max atas dukungannya. Max satu-satunya orang yang masih waras dan jelas," kata Marko dilansir GridOto.com dari PlanetF1.
Sedangkan di sisi lain, Horner juga mencoba menurunkan tensi dengan membantah adanya perpecahan di timnya.
Horner meyakinkan masalah yang terjadi adalah urusan manajemen yang tidak ada hubungannya dengan tim Red Bull Racing.
"Tidak, tidak ada, banyak yang melebih-lebihkan masalah ini. Kami satu tim, tak ada yang lebih besar dari tim. Tim mengatur lebih dari 1.400 orang, semua berperan," ujar Horner.
"Sayangnya memang ada spekulasi banyak akhir pekan kemarin, tapi sekali lagi fokus kami adalah di atas trek. Pertama-tama, Helmut adalah konsultan Red Bull GmbH, jadi diskusi apapun di sana adalah antara mereka, tidak dengan tim (balap)," tegasnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR