Salah satu yang mengganggunya adalah masalah vibrasi, yang baru dirasakan Pecco Bagnaia pada akhir pekan ini.
"Mungkin akan lebih buruk. Aku tak mau membicarakannya, aku tak tahu apa bisa, tapi yakin aku tidak bisa sempurna mengendarainya, aku merasa terlalu menekan melebihi batas," tegas Martin.
Sedangkan Bagnaia yang baru sadar akan masalah getaran motor Ducati, juga mengungkap pendapat sama soal peningkatan performa KTM dan Aprilia.
"Bagiku KTM kurang lebih sama seperti kami, Aprilia sangat menarik dalam lap-lap terakhir. Bukan eksplosif, mereka kalah di start tapi di dua atau tiga lap terakhir mampu memangkas 0,4-0,5 detik," kata Bagnaia.
"Ini sangat menarik disimak. Aku akhirnya memahami banyak hal saat melaju di belakang Aleix yang kubuntuti," tegasnya.
Di sisi lain, Aleix Espargaro sangat percaya diri bisa tampil lebih baik dalam balapan panjang di Sirkuit Lusail.
Ia mengungkap bahwa grip Ducati tidak sebagus Aprilia setelah beberapa balapan, hal itulah yang membuatnya bisa mengamankan podium.
"Aku sangat positif soal balapan utama. Aku hanya kesulitan saat lima lap awal dibandingkan berikutnya," ungkap Espargaro.
"Lima lap awal semua menggunakan power dan torsi, aku tak bisa apa-apa. Aku hanya mengerem selambat mungkin, tapi kalah dalam akselerasi. Tak ada tenaga. Tapi setelah enam lap, saat grip ban menurun maka aku bisa mempertahankan akselerasiku, tapi mereka drop," tegasnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Sumber | : | The-race.com |
KOMENTAR