GridOto.com - Vespa GTS terbaru memiliki bodi bongsor dan lebar dibandingkan dengan line up Vespa di bawahnya.
Menariknya pada model terbaru atau facelift ini terdapat beberapa bagian yang direvisi dan berpengaruh pada posisi duduk dan karakter handling.
Seperti bagian depan jok dibuat lebih tirus, sehingga memudahkan pengendara yang tinggi badannya kurang dari 170 cm untuk menapakkan kedua kaki saat berhenti.
Karena paha jadi tak mengangkang, walau ketika kedua kaki turun, masih agak jinjit.
Meski area depan ramping, tapi bagian penopang bokong tetap lebar, sehingga ketika berkendara tetap nyaman.
Busa joknya sendiri tidak bisa dibilang empuk banget, tapi karakter kulitnya enggak begitu kaku.
Vespa GTS Super Sport dan GTS Super Tech sendiri memilki perbedaan pada motif dan lapisan kulit joknya.
Jok milik Super Sport enak diduduki karena ada garis horizontal sehingga kesannya lebih kesat, saat mengerem tak mudah melorot.
Baca Juga: Test Ride Vespa GTS Super Sport & GTS Super Tech, Bukan Cuman Tampilan
Berbeda dengan jok bawaan GTS Syper Tech dengan model polosan, saat mengerem pengendara mudah melorot karena licin.
Posisi duduknya sendiri masih khas Vespa GTS, jadi walau tinggi jok hanya 790 mm ketika diduduki rasanya tinggi.
Hal ini berkat jarak jok ke dek bawah yang jauh, menjadikan posisi paha condong ke bawah.
Untungnya posisi seperti ini bikin nyaman ketika berkendara lama, paha tidak jadi lekas pegal.
Bagian dek juga khas Vespa, sangat panjang jadi kaki bebas maju-mundur.
Setang Vespa GTS sendiri terasa lebar dan posisinya rendah, walau menambah kesan sporty harus hati-hati saat selap-selip di kemacetan agar bandul setang tidak menyenggol kendaraan lain.
Yang jadi catatan, footstep penumpang kalau dibuka posisinya kurang ergonomis, karena mentok dengan betis pengendara.
Terutama kalau kaki sedang turun seperti di kemacetan atau saat berhenti. Dan posisinya pun terlalu jauh untuk dijangkau kaki pembonceng.
Baca Juga: Intip Penyegaran Desain Skutik Large Frame Terbaru Vespa Di Indonesia
Lanjut ke handling ada perubahan signifikan pada Vespa GTS terbaru, khususnya karena di suspensi depan ada penambahan fitur Anti-Dive System.
Anti-Dive System ini berupa link tambahan di konstruksi suspensi depan single arm with helical spring and single hydraulic shock absorber.
Efeknya saat mengerem kuat motor jadi tak terlalu menukik, karena jika dirasakan langkah compression dan rebound juga jadi terasa lebih lambat, efeknya motor jadi lebih mudah dikendalikan.
Efek lainnya membuat roda depan terasa lebih terkontrol saat menikung, gejala maunya lurus jadi lebih minim.
Namun, ketika melindas jalan tak rata rasanya memang suspensi depan jadi lebih keras. Terutama ketika bertemu dengan garis kejut atau melibas lubang di jalan.
Oiya antara versi 150 cc dan 300 cc karakter handling juga terasa jauh beda, khususnya karena beda bobot.
Sayangnya Vespa tidak mencantumkan bobot keduanya, tapi secara jelas terasa tentunya yang GTS Super Tech memang lebih berat.
Meskipun begitu, Super Sport yang lebih ‘ringan’ dari Super Tech pun masih lebih berat dari mayoritas Vespa lain.
Bobot yang diemban Vespa GTS ini mempengaruhi handling. Terasa betul beban terutama di tangan saat membelokkan motor atau melakukan manuver cepat.
Apalagi pada GTS Super Tech, bobot bagian depan terasa lebih berat lagi dibanding yang Super Sport.
Bahkan saat belok terasa ada narik ke dalam tikungan, seperti oversteer. Kemudian terasa lebih goyang ketika dipakai ngebut, khususnya bagian belakang.
Kesimpulannya meskipun Vespa GTS baru terasa lebih sporty, handling mereka tidak bisa disamakan dengan skutik yang memang didesain lebih lincah dengan bobot lebih ringan, macam Aprilia SR GT 200 atau Piaggio Medley 150.
Vespa GTS Super Sport seperti unit tes kami mengusung mesin 155 cc 1 silinder 4 katup berpendingin cairan dengan teknologi i-get, sementara GTS Super Tech mengendong mesin 278 cc 1 silinder 4 katup HPE dengan pendingin cairan.
Vespa GTS Super Sport dijual seharga Rp 84,55 juta (OTR DKI Jakarta), sementara GTS Super Tech jauh lebih mahal di angka Rp 163,2 juta (OTR DKI Jakarta) karena mesin 278 cc-nya kena PPnBM 60%.
Baca Juga: First Ride Vespa Paling Canggih dan Bertenaga GTS Super Tech 300
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR