"Ini adalah sesuatu yang Tony dan aku sepakati sejak lama. Ia pindah ke Andorra. Di sana ada Jorge Martin dan banyak pembalap yang berada di bawah Albert Varela, dan jelas sekarang semua lebih mudah untuknya," kata Pernat, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Semua beralih ke sana dari keseharianya, transfer, latihan, fisioterapi dan banyak hal lainnya," tegas Pernat.
Pernat sendiri mengaku dirinya sudah cukup lelah untuk mengurus para pembalapnya, sehingga ia juga sudah merencanakan pensiun sesegera mungkin.
"Aku mulai merasa lelah, hal ini sudah menjadi seluruh hidupku. Aku suka dan aku tak berpikir bisa melakukan lainnya, tapi aku harus realistis," ungkap pria dengan telinga paling tajam di MotoGP ini.
"Tony bakatnya hebat dan ia memiliki setidaknya 10 tahun karier di depannya. Apakah aku akan terus menemaninya hingga usiaku 86 nanti? Tentu tidak," tegasnya.
Saat ini Pernat akan berkonsentrasi dengan Enea Bastianini, yang sedang berusaha mempertahankan posisinya sebagai pembalap utama tim Ducati.
Ia baru akan lega setelah memastikan tempat Bastianini di MotoGP 2025, entah itu di Ducati atau di pabrikan lain.
"Aku fokus ke Enea dan baru berpikir tentang pensiun. Ia sangat berbakat dan jelas ada yang tertarik. Tapi saat ini, Enea masih ingin Ducati," tegasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR