Sehingga disarankan cek tekanan angin ban mobil secara berkala, "Isi angin ban sesuai rekomendasi pabrik," sambung Surya, sapaannya.
2. Batu Menyelip di Tapak Ban
Baca Juga: Biarkan Banyak Kerikil Ada di Ban Mobil, Ini Efek Jangka Panjangnya
Kebiasaan lain yang bisa bikin ban rusak adalah membiarkan batu tajam menyelip di antara tapak ban.
Seiring perputaran ban, batu ini bisa menekan karet dan menciptakan lubang.
"Lubang ini bisa menjadi celah air masuk ke konstruksi kawat ban," tutur Surya.
Ketika air bersarang di dalam konstruksi kawat, bisa merusak dan bikin ban pecah sewaktu-waktu.
3. Tidak Spooring Berkala
Baca Juga: Dampak Ban Mobil Enggak Pernah Spooring, Ternyata Bisa Seperti Ini
Apabila ban tidak pernah melakukan spooring berkala, bikin ban aus tidak merata.
"Karena sudut roda gampang berubah, apalagi kalau sering lewat jalan berlubang," ujar Surya.
Ketika ban tidak lurus, maka ban melaju dalam keadaan terseret dan ini bikin tapak ban cepat habis.
Untuk interval spooring, dianjurkan minimal 6 bulan sekali.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR