"Saat dicas ada panas yang diterima baterai, sehingga baterai terpapar panas lebih lama," jelas Suprayetno.
"Meski ada sistem proteksi pada baterai yang mengatur besaran arus listrik namun tetap ada degradasi unsur kimia dalam sel baterai sehingga ada potensi penurunan siklus usia baterai," terusnya.
Begitupun dalam melakukan pengisian daya baterai.
Randall Hart, President Director M-Fire Technologies, California, Amerika Serikat menyebutkan baterai memiliki sweet spot diantara kapasitas 20 hingga 80 persen baterai.
"20 persen kapasitas minimal pemakaian dan 80 persen maksimal pengisian daya baterai," sebut Randall.
Baca Juga: Intip Kecanggihan Keselamatan Sasis e-Platform 3.0 Mobil Listrik BYD
Menggunakan mobil listrik tidak kurang dari 20 persen diyakini untuk menjaga pengisian daya baterai tidak mengalami panas berlebih.
Batas pengisian daya yang dianjurkan sampai 80 persen dimaksudkan untuk menjaga perpindahan panas (thermal transfer) pada baterai tidak terjadi secara intens.
"Dari 80 ke 100 persen baterai sudah mengalami thermal transfer arus listrik, sudah panas tapi tetap ada arus listrik yang masuk," terang Randall.
"Dampaknya tidak langsung tapi jangka panjang usia sel baterai bisa lebih cepat menurun," sambungnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR