Karena bagian kulit yang terkena luka bakar mengalami dehidrasi, akibat airnya menguap karena terkena panas.
"Maka bagian kulit yang menderita luka bakar membutuhkan cairan tambahan, dengan cara mengaliri bagian yang luka dengan air bersih," paparnya.
Meski begitu, ia juga mengingatkan kalau luka bakar jangan disiram pakai air bersuhu dingin apalagi dikompres pakai es.
Soalnya suhu air yang terlalu dingin justru bisa membuat kulit jadi melepuh.
Ia menyarankan untuk lukanya diolesi dengan salep khusus luka bakar, setelah dialiri oleh air bersih.
"Lalu orang yang luka bakar dibawa ke IGD terdekat agar mendapat perawatan lebih lanjut dan lukanya diperban untuk mencegah terjadinya infeksi," lanjut dr Tirta.
Larangan penggunaan pasta gigi pada luka bakar ini juga pernah diterbitkan oleh jurnal berjudul First Aid for Children's Burns in The US and UK karya C Verity Bennet dkk.
Dalam jurnal itu disebutkan kalau odol tidak disarankan untuk mengurangi efek dari luka bakar di kulit.
Pasalnya penggunaan odol bisa meningkatkan risiko luka bakar jadi semakin terasa perih.
Penggunaannya juga bisa menimbulkan risiko masalah lain pada luka bakar, seperti infeksi, penyakit sistemik sampai meninggalkan bekas luka yang terlihat jelas.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR