Ternyata masalah utamanya adalah karena ban motor yang dikendarai Baz, diklaim memakai standar tekanan minimal yang dianjurkan Michelin.
Meski begitu, kabarnya kru tim Avintia sengaja mengurangi tekanan ban dalam jumlah tertentu.
Karena tidak ada yang mau mengaku dan Michelin yang malah kena getahnya, mereka bersama FIM pun akhirnya memasang sensor tekanan udara di setiap ban yang dipakai sejak musim itu.
Sayangnya meski dipasangi sensor dan ada imbauan mengenai tekanan ban minimal, sampai 2022 tidak ada aturan dan hukuman pasti mengenai pelanggaran itu.
Hal itu dimanfaatkan beberapa tim untuk bereksperimen dengan memakai tekanan ban di bawah ambang batas, demi menambah grip ban motor.
Setiap rapat bos tim, masalah ini selalu menjadi runyam karena tiap tim saling tuduh soal pelanggaran imbauan ini.
Setelah beberapa tahun menjadi kontroversi, barulah pada 2023 lalu ada aturan ketat dan hukuman untuk pelanggar aturan tekanan ban ini.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR