"Kami (aku dan Ducati) tanda tangan kontrak, dan ketika KTM mengetahuinya, masalah besar muncul," ungkapnya.
"Mereka ingin menuntutku, mereka meminta ganti rugi hampir senilai 1 juta Euro (Rp 17 M), itu membuat karierku rumit," jelas Martin.
Pada akhirnya Martin sendiri lah yang harus merelakan sebagian bonus gajinya dari KTM, untuk menutup tuntutan dari KTM juga.
Kendati demikian pembalap asal Madrid, Spanyol ini sama sekali tidak menyesal, karena pilihan bergabung dengan Ducati masih jauh lebih baik daripada debut dengan KTM.
Sejauh ini karier Martin cukup bersinar bersama tim Pramac Racing, dan mampu bertarung demi titel juara MotoGP 2023 lalu.
"Semuanya selesai, aku kembali dan menutup tuntutan dengan bonus, yang mana jadinya aku tak menerima apapun," jelasnya.
"Itu tahun yang sangat rumit, tapi kemudian itu adalah pilihan yang tepat," tegas pembalap bernomor 89 ini.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Motosan.es,DAZN |
KOMENTAR