Baca Juga: Segini Harga V-belt dan Roller Honda Vario Series di Bengkel Spesialis
"Kemudian minyak goreng lebih sulit mengalir dibandingkan dengan oli mesin pada suhu rendah," jelas Fuad.
Padahal pelumas seperti oli mesin dibutuhkan juga saat mesin dingin untuk segera melumasi komponen atau part di dalam mesin.
Meskipun punya titik didih yang mirip dengan oli mesin, ternyata minyak goreng lebih mudah rusak kalau terkena panas
"Minyak goreng lebih mudah rusak bila kena panas dibandingkan oli mesin," jelas Fuad.
Baca Juga: Honda EM1 e: Ternyata Pakai Aki Seperti Honda BeAT, Ini Fungsinya
"Salah satu fungsi oli mesin untuk mendinginkan mesin, oli mesin harus tahan panas dalam waktu tertentu," tambahnya.
Sementara minyak goreng malah cenderung lebih mudah rusak karena terkena panas.
"Minyak goreng memang mempunyai sifat anti-friksi dan mampu melumasi komponen secara baik," kata Fuad.
"Namun bukan berarti minyak goreng mampu melindungi komponen dari keausan," tambahnya.
Baca Juga: Honda Kenalkan Motor Listrik Baru, Jarak Tempuh Lebih Tinggi dari EM1 e:
Soalnya pada oli mesin sendiri juga punya zat aditif yang fungsinya untuk melindungi komponen atau part di dalam mesin motor dari keausan.
Sedangkan zat aditif tidak ditemukan pada minyak goreng.
"Pengujian membuktikan minyak goreng lebih mudah membuat komponen atau part di dalam mesin aus jika dibandingkan oli mesin," ungkap Fuad.
"Karena ternyata senyawa dalam minyak goreng membuat komponen logam (seperti part atau komponen di mesin) lebih mudah aus," tambahnya.
Baca Juga: Aman Enggak Motor Listrik Honda EM1 Menerobos Banjir? Ini Kata AHM
Memang pada test di laboratorium, pengujian pencampuran oli mesin dengan minyak goreng menunjukan hal yang postif dalam mengurangi gesekan atau friksi pada komponen dalam mesin.
"Namun pengujian ini hanya pada alat uji laboratorium," papar Fuad.
"Sementara kelayakan suatu pelumas harus diuji pada kondisi mesin yang sesungguhnya seperti tes jalan selama ribuan kilometer atau biasa disebut road test," tutupnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR