Sementara, Terminal Mendolo dibangun dengan biaya senilai Rp20 miliar yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Terminal ini memiliki luas lahan 29.319 m² dan luas bangunan 7.742 m², serta melayani 2.090 penumpang dengan total 280 bus per hari.
Lalu, Terminal Purboyo dibangun dengan biaya senilai Rp29,8 miliar yang berasal dari SBSN. Terminal ini memiliki luas lahan 28.719 m² dan luas bangunan 11.230 m², serta melayani 4.350 penumpang dengan total 339 bus per hari.
Kemudian Terminal Patria dibangun dengan biaya senilai Rp66,6 miliar yang berasal dari SBSN. Terminal ini memiliki lahan seluas 14.932 m² dan luas bangunan 3.950 m², serta melayani 330 bus per hari dengan total penumpang 4.344 orang per hari.
Pembangunan dan revitalisasi Terminal Tipe A di berbagai wilayah menjadi program prioritas Kemenhub dalam rangka memperbaiki layanan angkutan bus antar kota antar provinsi maupun dalam provinsi (AKAP/AKDP).
Dalam rentang waktu 2014 s.d. 2023, telah dilakukan pembangunan terminal baru di 5 lokasi dan rehabilitasi/revitalisasi terminal di 75 lokasi.
Pada tahun 2024 ditargetkan akan diselesaikan pembangunan 7 (tujuh) terminal lagi di sejumlah daerah yaitu: Terminal Sumedang di Jawa Barat; Terminal Cepu, Terminal Magelang, Terminal Demak, dan Terminal Bobotsari Purbalingga di Jawa Tengah; Terminal Air Sebakul di Bengkulu, dan Terminal Bimoku di Kupang, NTT.
Selain menjadi tempat pelayanan transportasi darat, terminal juga diharapkan memberikan dukungan pada peningkatan ekonomi UMKM yang terlibat di dalamnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR