Kelebihan lain mesin V252C ini nyaman di kaki, karena enggak terasa panas, meski yang silinder belakang ada di dekat paha.
Dipakai macet-macetan siang hari saat kondisi panas pun enggak bikin pengendara seperti dipanggang, nyaman!
Paling terasa sedikit hangat hanya di area tulang kering, saat kipas radiator bekerja menurunkan suhu mesin.
Dengan tenaga dan torsi yang tergolong biasa untuk motor 250 cc, apakah akselerasinya jadi pelan? Ternyata masih tergolong lumayan.
Contohnya untuk mencapai kecepatan 100 km/jam dibutuhkan waktu 12,82 detik, catatan ini lebih cepat dari SM Sport V16 yang butuh waktu 13,5 detik.
Mencapai jarak 0-201 meter V252C perlu waktu 11,08 detik, sedang V16 11,6 detik. 0-402 meter V252C 18,08 detik, kalau V16 18,7 detik.
Bagaimana dengan top speed? Ternyata dapat 127 km/jam. Kalau di Racebox yang berbasis satelit dapat 122,5 km/jam. Berarti deviasinya sangat kecil, hanya 3,6%.
Bagaimana dengan suaranya? Tentu khas mesin v-twin, tapi kalem karena knalpot standarnya sangat rapat.
Oiya dengan penggerak akhir pakai belt, penyaluran tenaga ke roda rasanya lebih halus dibanding motor yang pakai rantai.
Data Tes
0-60 km/jam : 4,06 detik
0-100 km/jam : 12,82 detik
0-201 m : 11,08 detik (@95,5 km/jam)
0-402 m : 18,08 detik (@108,8 km/jam)
Top speed di spidometer : 127 km/jam
Top speed di Racebox : 122,5 km/jam
Baca Juga: Benda V252C, Desain Bak Harley-Davidson Tapi Harga 10 Persennya
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR