Khusus untuk Findreams company, BYD memiliki 7.000 karyawan R&D dari total 90.000 keseluruhan karyawan R&D BYD di dunia.
FinDreams memiliki dua fase fasilitas pabrik. Fase 1: kapasitas 20 ribu Giga Watt dapat menghasilkan 500 ribu unit baterai
Fase 2: kapasitas 15 ribu Giga Watt dapat menghasilkan 300 ribu unit baterai
“Kedua fasilitas ini mampu memproduksi sebesar 850.000 unit baterai dalam satu tahun,” jelas Eagle lagi.
Salah satu produk unggulannya adalah Blade battery yang mulai dipasarkan pada tahun 2020.
Memiliki bentuk yang pipih ( tinggi 9 cm) dan panjang (96 cm) yang dirangkai jadi satu. Diklaim mampu digunakan hingga 600 km.
Baterai blade menggunakan material lithium iron phosphate (LFP). Bentuk baterai blade ini tergolong pipih dari baterai mobil listrik lain, dan diklaim memiliki muatan energi yang lebih tinggi.
"Kendaraan listrik yang dilengkapi dengan baterai blade akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terbakar, meskipun baterai dalam keadaan rusak parah," jelas Luther T. Panjaitan, Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia yang juga ikut hadir.
Gridoto juga melihat langsung pengetesan dengan cara menusuk baterai. Baterai Blade tidak meledak saat ditusuk benda tajam. Berbeda dengan baterai produk lain yang langsung meledak.
"Produk lain suhunya lebih tinggi hingga 600 derajat, sehingga ketika ditusuk langsung meledak. Sedang Blade hanya 60 derajat," tambah Luther.
Keuntungan lainnya lantaran dimensi lebih kecil, tidak memakan ruang untuk penempatannya di kendaraan.
Hasil prosuksi FinDreams tidak hanya diperuntukan bagi kendaraan penumpang, tetapi juga untuk kebutuhan lainnya.
FinDreams memetic pusat riset dan pengembangan sendiri yang tersebar di tiga kota: Shenzhen, Shanghai, Chongqing.
Editor | : | Pilot |
KOMENTAR