GridOto.com - Valentino Rossi dan VR46 Racing Team tampaknya sudah mencapai jalan buntu mencari tim balap untuk Andrea Migno untuk 2024.
Andrea Migno yang sebelumnya masih menjadi murid Valentino Rossi di akademi, resmi dipekerjakan sebagai asisten pelatih di VR46 Racing Team.
Ia akan bekerja dan terlibat langsung membantu Marco Bezzecchi dan tandem barunya, Fabio Di Giannantonio, untuk urusan fisik dan latihan.
Pria 28 tahun ini akan bekerja di bawah Idalio Gavira ataupun Roberto Locatelli, yang menjadi pelatih di VR46 Racing Team saat ini.
Uniknya bukan hanya menjadi asisten pelatih, Migno juga akan menjadi Video Analysist di VR46 Racing Team.
Jika dilihat dengan lebih seksama, Migno bisa dikatakan mendapat dua jobdesk yang sangat tidak nyambung satu dengan lainnya.
View this post on Instagram
Maka tidak salah juga jika mantan pembalap Moto3 tersebut bisa dikatakan menjadi pegawai srabutan di keluarga VR46.
Performa Migno di Moto3 sebenarnya tidak buruk-buruk amat, bahkan cenderung stabil di area 'mid end'.
Misalnya saja pada dua musim terakhirnya sebagai rider reguler (2021 dan 2022), Migno sanggup mengakhiri kejuaraan di posisi 10 besar klasemen akhir.
Baca Juga: Jajal Desmosedici GP, Apa Masukan Marc Marquez Buat Insinyur Ducati?
Ia bahkan juga meraih beberapa podium dan satu kemenangan, serta beberapa hasil positif lain di dua musim tersebut.
Sayangnya usianya dianggap sudah agak terlalu senior, sehingga tidak ada tim Moto3 yang berminat dengannya.
Ada yang minat, tapi mereka meminta bayaran dari Migno alias memintanya menjadi pay rider untuk balapan.
Migno tidak punya uang, VR46 pun juga keberatan jika harus merogoh kocek akademi untuk membayar biaya menjalankan tim.
Apalagi mereka juga sudah beberapa tahun memilih menarik diri dari Moto3 dan Moto2, demi berkiprah di kelas premier MotoGP.
Meski tanpa kontrak di 2023, Migno sempat ditunjuk sebagai pembalap pengganti di Moto3 Argentina 2023, dan langsung meraih podium di balapan tersebut.
Ia berkesempatan tampil dalam beberapa seri berikutnya, sayang sekali hasilnya tidak sebagus saat di Argentina.
Hal itu membuat tim-tim yang sempat meliriknya, memilih mengesampingkannya.
Ia sempat tampil di MotoE dan WorldSSP, namun tidak benar-benar mendapat kontrak sah untuk menjadi rider reguler di dua ajang tersebut.
Pada akhirnya inilah mungkin jalan terbaik dari VR46 untuk salah satu muridnya tersebut.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR