Atau berasal dari jalur slang high pressure dan low pressure yang rembes.
"Karena ada kebocoran tekanan hidrolisnya lemah untuk membantu menggerakkan rack steer," terang Eka.
Di sisi lain, minimnya perawatan power steering hidrolik bisa menjadi penyebab terasa berat.
Rahafian Wishwadewa, Service Manager bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT), Pulogadung, Jakarta Timur menyebutkan oli power steering idealnya perlu diganti secara berkala.
Baca Juga: Ini Perilaku Pengemudi Yang Bikin Power Steering Hidraulis Cepat Rusak
"Setiap 40.000 km atau 50.000 km oli power steering perlu kuras ulang," sebut Dewa.
Selama pemakaian, oli power steering bisa mengalami penurunan viskositas akibat beban tekanan serta temperatur mesin pada tabung reservoirnya.
Oli power steering yang mengencer mengurangi tekanan hidrolisnya.
"Belum lagi ada potensi oli power steering di tabung reservoir tercampur air akibat kondensasi udara sehingga olinya rusak bahkan bisa memicu karat pada rack steer," beber Dewa.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR