GridOto.com - Salah satu faktor yang menentukan keselamatan berkendara saat musim hujan adalah jaga jarak.
Berkendara di musim hujan, jaga jarak perlu lebih jauh dari normal.
Sejumlah faktor menjadi penentu jaga jarak yang diperlukan lebih jauh dari normal saat berkendara di musim hujan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menjelaskan normalnya saat berkendara di kecepatan sekitar 60 hingga 80 km/jam jaga jarak yang diperlukan sekitar dua-tiga mobil atau sekitar 20 meter.
"Di musim hujan perlu kasih jarak sekitar empat mobil atau berkisar 25 hingga 30 meter," jelasnya.
Baca Juga: Persiapan Musim Hujan, Bahaya Ban Botak Jika Masih Terus Dipakai
Faktor utama yang jadi masalah saat berkendara di musim hujan adalah visibilitas.
Meskipun wiper tetap bekerja baik namun percikan air ke kaca mengurangi kejelasan pandangan ke depan.
Hujan deras disertai kabut juga semakin menutupi keberadaan kendaraan lain di depan.
"Waktu respon dan antisipasi pengemudi dalam hal kecil seperti pengereman akan lebih lambat karena fokus yang menurun dari visibilitas yang kurang," terang Sony.
Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menambahkan ukuran jaga jarak yang aman saat musim hujan adalah jeda lima detik dengan kendaraan di depan.
"Biasanya sekitar tiga detik saat mobil melewati suatu objek dan mobil kita baru lewat, di musim hujan setidaknya lima detik," kata Jusri.
Baca Juga: Jangan Asal Ngebut Bawa Mobil Kenali Bahaya Saat Hujan Baru Turun
Ia menyinggung soal pandangan yang terbatas saat musim hujan.
Namun ada risiko lain yang perlu dihadapi saat musim hujan, yakni traksi dan pengendalian mobil.
"Jalanan basah mengurangi traksi ban mobil, jarak pengereman jadi lebih jauh," beber Jusri.
"Ini akan berpengaruh pada pengendalian mobil yang jadi lebih sulit ketika perlu bermanuver, karena itu butuh jaga jarak lebih jauh sebagai ruang tambahan untuk antisipasi reaksi terhadap kejadian," imbuhnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR