Lingkar roda pakai diameter 21 dan 18 inci di depan-belakang, dibalut oleh karet bundar dengan kembangan kasar.
Meski begitu model kembangannya bukan yang khusus medan berat sehingga masih nyaman dipakai jalan di aspal.
Di sisi pengereman pakai cakram di kedua roda, cakram depan berukuran 256 mm dijepit oleh kaliper 2 piston sedangkan belakang pakai kaliper 1 piston.
Jika diperhatikan diameter cakram depan CRF250L lebih kecil dari CRF250 Rally yang mencapai 296 mm.
CRF Rally yang diposisikan sebagai besutan cross country ada kemungkinan lebih sering dipacu hingga kecepatan tinggi, makanya butuh sistem pengereman yang lebih mumpuni.
Bandingkan dengan CRF250L yang akan lebih sering dipakai blusukan atau sekadar buat harian di medan berat.
Pijakan kaki atau footstep pun memiliki perbedaan, CRF250L langsung bergerigi tanpa karet, bisa ditebak agar lebih menggigit ketika motor dipakai blusukan.
Baca Juga: Kayak Motor Baru, Modifikasi Honda Verza Jadi Honda Win Inden Sampai Bulan Ini
Sedagkan CRF250 Rally ditambah karet agar lebih nyaman karena bisa meredam getaran dari mesin.
Di sektor powertrain, ada fitur Assist & Slipper Clutch yang membuat handel kopling jadi lebih ringan ditarik.
Menariknya Honda memikirkan kebutuhan engine brake besar yang dipakai di turunan saat blusukan.
Jadi meski pakai Slipper Clutch, efek slipnya didesain sangat kecil sehingga engine brake tetap terasa besar ketika tutup gas.
Honda CRF250L mengusung mesin 1 silinder 249,6 cc DOCH 4 katup berpendingin cairan dengan klaim tenaga maksimum sebesar 25,7 dk @8.500 rpm dan torsi 23,1 Nm di @6.500 rpm.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR