GridOto.com - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan keributan antara pengendara Honda Scoopy dan Honda Astrea Grand.
Dari keterangan postingan Instagram @lowslow.indonesia, Selasa (14/11/2023), peristiwa tersebut terjadi di kawasan Traffic Light Jembatan Merah, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Dalam rekaman itu, kejadian berawal saat pengendara Honda Astrea ditutup jalurnya oleh pengguna Scoopy hingga keduanya tersungkur ke jalan.
Tiba-tiba pengendara Honda Astrea yang mengenakan helm biru melayangkan pukulan ke arah pengguna Scoopy dan langsung dibalas sampai terjadi aksi saling serang.
View this post on Instagram
Perkelahian saling banting bak adegan smack down tersebut sampai dilerai pengguna jalan dan warga di sekitar lokasi.
Namun kedua pelaku terlihat masih saling emosi sampai perekam video meninggalkan lokasi kejadian.
Berkaca dari peristiwa di atas, tersulut emosi saat berkendara memang bukanlah sesuatu yang baik dan malah bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengendalikan emosi saat berkendara, berikut rinciannya:
Baca Juga: Pengguna Harley-Davidson dan Kawasaki Ninja Ribut di Bali, Pelaku Saling Tendang Motor
1. Jaga ketenangan
Cobalah untuk tetap tenang dan sabar. Ingatkan diri bahwa kemarahan tidak akan membantu situasi apa pun, dan justru dapat membuatnya lebih buruk.
2. Hindari konflik
Jika merasa terprovokasi oleh pengendara atau pengemudi lain, hindari terlibat dalam konfrontasi dan jangan balas dengan kemarahan atau bahasa kasar, biarkan mereka melanjutkan perjalanan mereka tanpa masalah.
3. Jangan mengklakson secara berlebihan
Klakson digunakan sebagai alat peringatan, bukan sebagai sarana untuk mengekspresikan kemarahan. Mengklakson terlalu sering atau keras dapat memprovokasi pengemudi lain.
4. Fokus pada berkendara
Alihkan perhatian dari hal-hal yang dapat memicu emosi, seperti pesan teks atau panggilan telepon. Hindari multitasking saat berkendara.
5. Hindari "road rage"
Jangan terlibat dalam perilaku agresif di jalan, seperti mengumpat, mengacungkan jari tengah, atau mengikuti pengemudi lain terlalu dekat. Ini dapat berbahaya dan ilegal.
6. Berangkat dengan cukup waktu
Seringkali, emosi muncul ketika pengendara terburu-buru atau merasa tergesa-gesa. Berangkatlah dengan cukup waktu sehingga tidak perlu terburu-buru di jalan.
Sebagian artikel ini ditulis menggunakan kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI).
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Sumber | : | Instagram @lowslow.indonesia |
KOMENTAR