Cobalah untuk tetap tenang dan sabar. Ingatkan diri bahwa kemarahan tidak akan membantu situasi apa pun, dan justru dapat membuatnya lebih buruk.
2. Hindari konflik
Jika merasa terprovokasi oleh pengendara atau pengemudi lain, hindari terlibat dalam konfrontasi dan jangan balas dengan kemarahan atau bahasa kasar, biarkan mereka melanjutkan perjalanan mereka tanpa masalah.
3. Jangan mengklakson secara berlebihan
Klakson digunakan sebagai alat peringatan, bukan sebagai sarana untuk mengekspresikan kemarahan. Mengklakson terlalu sering atau keras dapat memprovokasi pengemudi lain.
4. Fokus pada berkendara
Alihkan perhatian dari hal-hal yang dapat memicu emosi, seperti pesan teks atau panggilan telepon. Hindari multitasking saat berkendara.
5. Hindari "road rage"
Jangan terlibat dalam perilaku agresif di jalan, seperti mengumpat, mengacungkan jari tengah, atau mengikuti pengemudi lain terlalu dekat. Ini dapat berbahaya dan ilegal.
6. Berangkat dengan cukup waktu
Seringkali, emosi muncul ketika pengendara terburu-buru atau merasa tergesa-gesa. Berangkatlah dengan cukup waktu sehingga tidak perlu terburu-buru di jalan.
Sebagian artikel ini ditulis menggunakan kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI).
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Sumber | : | Instagram @lowslow.indonesia |
KOMENTAR