Karena itu Arief menyebutkan coolant untuk radiator mobil listrik tidak bisa pakai coolant biasa.
"Coolant radiator mobil listrik harus pakai spesifikasi low conductivity agar cairan tidak menghantarkan arus listrik saat melewati rangkaian baterai," terang Arief.
Sugiartono, Technical Manager Before Service Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) juga pernah berbincang dengan GridOto.com jika coolant radiator yang dibutuhkan mobil listrik punya spesifikasi berbeda dengan coolant biasa.
Baca Juga: Begini Cara Pakai Aplikasi Voltron Buat Ngecas Mobil Listrik
"Air radiatornya khusus dengan sifat low conductivity," ujar Sugiartono.
"Jika dengan jenis air biasa arus listrik yang dihasilkan bisa bertemu satu sama lain dan terjadi hubungan arus pendek," sambungnya.
Coolant radiator mobil listrik diganti setiap 60.000 kilometer atau 3 tahun.
"Sekalipun temperatur baterai tidak sepanas mesin tapi fungsi ketahanan coolant juga bisa menurun sehingga perlu diganti berkala," terang Sugiartono.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR