GridOto.com - Mazda secara resmi mengumumkan pemberhentian produksi SUV bongsor Mazda CX-8 di pabrik mereka di Jepang pada akhir 2023 nanti.
Pengumuman tersebut langsung diikuti oleh Mazda Australia, yang turut memberhentikan penjualan Mazda CX-8 setelah lima tahun berkiprah di Negeri Kangguru tersebut.
Meski demikian, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku pemegang mereka Mazda di Tanah Air menjamin kalau Mazda CX-8 akan bernasib sama di Indonesia.
"(Mazda CX-8 berhenti produksi) Itu kan di Jepang, di Malaysia masih produksi dan kami akan ambil dari sana," ucap Ricky Thio, Managing Director EMI di Bogor, Selasa (8/11/2023).
Yep, pabrik Mazda di Malaysia memang menjadi salah satu lokasi yang dipercaya untuk memproduksi Mazda CX-8 dan turut menyuplai beberapa negara termasuk Indonesia.
Pabrik Malaysia sendiri sudah berkomitmen untuk memproduksi Mazda CX-8 hingga 2026, sehingga nasib SUV tersebut di Indonesia masih 'aman' setidaknya untuk tiga tahun mendatang.
Sesuatu yang pastinya baik untuk EMI, mengingat penjualan Mazda CX-8 dinilai cukup baik untuk mobil sekelasnya.
"Mazda CX-8 itu populasinya cukup banyak, setiap bulan kami bisa jualan sekitar 60 unit dan termasuk cukup populer," ucap Ricky.
"Karena mobil ini punya captain seat tapi bentuknya SUV, jadi yang mengemudikan mobil itu tidak terlihat seperti supir, makanya konsep kami untuk Mazda CX-8 itu Businessman During Weekdays, Father on The Weekends," kekeh Ricky.
Baca Juga: Akhiri Produksi, Ternyata Seenak Ini Jadi Penumpang Mazda CX-8
Meskipun nasibnya aman hingga 2026 nanti, tetap muncul kehawatiran bahwa pemberhentian produksi Mazda CX-8 di Jepang berarti SUV dengan banderol mulai Rp 798 jutaan itu tidak akan mendapat pembaruan lagi.
Ricky enggan merespon secara gamblang, namun sentimen tersebut tampaknya benar.
Karena ketika menjawab pertanyaan tersebut, pria ramah berkacamata tersebut mengatakan bahwa kalau dibutuhkan, Mazda akan mengganti peran CX-8 dengan mobil lain.
"Saya yakin pasti akan ada Mazda lain yang muncul untuk menggantikan perannya," ucap Ricky.
"Tapi modelnya apa, itu saya belum bisa ngomong. Yang pasti ada di Jepang nanti," tutupnya.
Jika menilik lumbung rumor di luar negeri, model yang dimaksud oleh Ricky tampaknya adalah Mazda CX-80.
Pasaslnya, salah satu alasan pemberhentian produksi Mazda CX-8 adalah berpindahnya fokus pabrikan asal Hiroshima, Jepanga tersebut menuju elektrifikasi.
Sesuatu yang didukung oleh pilihan jantung pacu Mazda CX-80, yang di antaranya termasuk mesin bensin empat silinder PHEV dengan motor listrik 48 volt dalam sistem mild hybird.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR