Meskipun nasibnya aman hingga 2026 nanti, tetap muncul kehawatiran bahwa pemberhentian produksi Mazda CX-8 di Jepang berarti SUV dengan banderol mulai Rp 798 jutaan itu tidak akan mendapat pembaruan lagi.
Ricky enggan merespon secara gamblang, namun sentimen tersebut tampaknya benar.
Karena ketika menjawab pertanyaan tersebut, pria ramah berkacamata tersebut mengatakan bahwa kalau dibutuhkan, Mazda akan mengganti peran CX-8 dengan mobil lain.
"Saya yakin pasti akan ada Mazda lain yang muncul untuk menggantikan perannya," ucap Ricky.
"Tapi modelnya apa, itu saya belum bisa ngomong. Yang pasti ada di Jepang nanti," tutupnya.
Jika menilik lumbung rumor di luar negeri, model yang dimaksud oleh Ricky tampaknya adalah Mazda CX-80.
Pasaslnya, salah satu alasan pemberhentian produksi Mazda CX-8 adalah berpindahnya fokus pabrikan asal Hiroshima, Jepanga tersebut menuju elektrifikasi.
Sesuatu yang didukung oleh pilihan jantung pacu Mazda CX-80, yang di antaranya termasuk mesin bensin empat silinder PHEV dengan motor listrik 48 volt dalam sistem mild hybird.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR