MegaTech sendiri merupakan perusahaan yang terdaftar di Bermuda dengan saham mayoritasnya dimiliki Setdco Corp, perusahaan milik Setiawan Djody.
Kabarnya nilai transaksi pembelian Lamborghini oleh Megatech ini mencapai US$ 40 juta.
Baca Juga: Pertamina Lubricants Lanjutkan Kerjasama Dengan Divisi Balap Supercar Lamborghini
Pembelian Lamborghini ini merupakan kejutan kedua dari Indonesia.
Sebelumnya pada 1992, Setiawan Djody membeli saham perusahaan Vector Aeromotive Corp.
Vector Aeromotive Corp merupakan perusahaan sports car asal Amerika Serikat yang kondang di tahun 1980-aan dan 1990-an.
Produk paling terkenal dari perusahaan ini adalah Vector W8 yang cuma diproduksi 22 unit pada periode 1989-1993.
Namun, Setiawan Djody cuma bertahan setahun karena masuknya Hutomo Mandala Putra, anak dari Presiden RI Soeharta pada waktu itu.
Baca Juga: Prestige Motorcars Luncurkan Lamborghini Urus S, Harga Masih Rahasia
Tommy Soeharto, sapaan akrab Hutomo Mandala Putra, di bawah bendera V'Power Corporation menjadi pemegang saham mayoritas 60% sedang sisanya dimiliki Mycom, investor asal Malaysia.
Megatech hanya memiliki Lamborghini selama empat tahun saja karena pada 1998 Lamborghini kembali dijual ke investor asing.
Pihak yang berhasil membeli Lamborghini adalah Audi AG, anak perusahaan dari Volkswagen Group.
Setelah penandatanganan "Letter of Intent" antara pihak Audi dan Lamborghini pada 12 Juni 1998 di London, maka efektif sejak 24 Juli 1998 roda kemudi Lamborghini sudah 100% diambil alih Audi AG dari tangan V'Power Corporation milik Tommy Soeharto (60%) dan Mycom Setdco Malaysia (40%).
Nilai kontrak pembelian saham Lamborghini dari V'Power ini kabarnya mencapai US$ 110 juta.
Demikian artikel "Merek Supercar Ini Pernah Dimiliki Orang Indonesia, Begini Ceritanya" dari GridOto.com.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR