Gridoto.com - Japan Mobility Show(JMS) 2023 (26/10) lalu sungguh padat. Namun disela-sela event itu, saya berkesempatan meluncur ke proving ground R&D Honda di Tochigi, Jepang.
Sampai di test track berupa lintasan lurus dan oval tampak sosok sepintas mirip Honda HR-V di Tanah air. Saya akhirnya mendapat keterangan lengkap soal sosok 'Honda HR-V listrik'. Bahkan bertemu kepala tim pembuatnya, buka-bukan soal spesifikasi.
Ini bukan HR-V. "e:N ini sama sekali platform baru," terang Tetsuya Mitani, Large Product Leader (LPL) R&D centre Honda Motor(China). Jadi dugaan awal saya salah dan ada beberapa dugaan lain.
Pengembangan 'HR-V listrik' ini memang di China. Bernama asli Honda e:N full BEV. Kode e:Ny1 untuk Eropa, e:NP1 dan e:NS1 untuk China. Semua dibuat di China dan dipasarkan seharga Rp 500 jutaan. Juga sudah dijual di Eropa dengan harga sekitar Rp 700-800 jutaan
Platform yang dipakai si e:N merupakan tipe terkini yang akan dipakai 30 BEV Honda e:N pada 2030.
Saya bergegas masuk ke kabin e:N yang masuk kelas B segment ini dengan harga (harusnya) terjangkau. Driver pace car di depan memberitahu untuk mengikuti. "Kecepatan jangan lebih 80 km/jam dan dapat jatah 3 lap," tambah pria dibalik kemudi Honda Civic EV itu.
Buka pintu, pandangan langsung ke centre panel advanced intelegent seperti layar 15.1 inchi dan 10.25 inchi full TFT visor less meter. Bagus dan informatif.
Civic di depan bergerak, saya juga mulai gas. Terdengar suara khas motor listrik bekerja. Yang saya rasakan adalah torsi motor listriknya smooth banget. Dugaan salah yang kedua. Gak ada ajrut-ajrutan atau menyentak ditarikan bawah-menengah.
e:N ini dirancang untuk fun to drive. Berkat motor listrik baru dan baterai desain terbaru. Lantas adapula fitur drive mode : ECO/NORMAL/SPORT dan tuas deselerasi.
Pada kecepatan tinggi, cornering, braking, mobil ini lebih baik dari harapan saya. Cuma ya seperti Honda lain, suspensinya berasa keras atau disebut ala sporty.
Saya ingat briefing Mitani-san sebelum test, ada filosofi Honda dynamics, control dan reabilitas. Misalnya timbul perasaan senang karena kesenyapan karena motor listrik baru hingga mounting baru
Kontribusi stabilitas disumbang dari baterai Io CoG sampai rigiditas bodi. Faktor halus timbul dari lonjakan torsi motor listrik yang enggak menyentak, rem regenerative dan dudukan motor listrik.
Terakhir Honda sensing sebagai pendukung fitur keamanan. Oh iya, seperti halnya Honda lain masih ada proporsi antara man and machine. Dimana faktor manusia diprioritaskan dalam desain.
Kira-kira kapan masuk ini barang ke Indonesia? Yusak Billy, Business Innovation, Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor(HPM), menjawab diplomatis.
Intinya SUV BEV ini butuh proses panjang. Saat ini hanya dibuat di China dan Indonesia tidak ada history impor Honda dari China. Jika negara ASEAN berminat mungkin akan ada negara yang akan membuatnya. Misalnya antara Thailand atau Indonesia.
Namun harus tetap ada pertimbangan skala produksi agar ekonomis. Jika mobil bermesin bakar atau ICE, sebagai contoh minimal ada di 30 ribu unit/tahun. Belum menghitung harganya yang cukup kompleks.
Ya udah, gmana kalo HR-V hybrid dulu? Upps..
Editor | : | Pilot |
KOMENTAR