"Dengan medium aku tak memiliki feeling bagus untuk balapan, jadi aku memakai soft yang punya perbedaan," ungkapnya.
"Dan kubilang bahwa aku akan mengambil soft dan ketika aku unggul lebih dari tiga detik, aku bisa mengontrolnya," lanjut Martin.
Sayangnya meski sudah unggul lebih dari tiga detik, Martin sangat kewalahan pada lap terakhir balapan.
Hal itulah yang membuatnya langsung kehilangan empat posisi dan akhirnya finis kelima setelah memimpin lomba sejak awal.
Ke depannya, Martin lebih memilih strategi ban yang sama dengan kebanyakan pembalap lain, khususnya Pecco Bagnaia yang menjadi rival utamanya.
"Jelas bahwa sejak sekarang, kami harus memakai senjata sama dan tidak ada kompromi lagi soal ini," tegas pembalap bernomor 89 ini.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR